Sunday, November 21, 2010

Questioning the faith

Setiap kali mendengar cerita Abraham dan Ishak, the first thing that pop in my head is: "Is he stupid?"

Is it so morally wrong to question the will of God? Even if we know His wishes are against the very identity of God Himself?

This God...wanted a human sacrifice! And this stupid old man just blindly and stupidly followed His perverted instruction!
OK it was a test, and then an angel came and bla bla bla....

But if i were Abraham, I would question the instruction HARD, and even challenge the very God Himself. Plainly because I don't believe the God I know wants such horrible thing.

Sepertinya masalah dengan agama adalah ketika orang dituntut untuk mengikuti yang namanya "iman" dan diminta untuk meninggalkan logika. Orang yang mengedepankan logika malah disingkirkan dan diberi label macam2: iman-nya kurang kokoh la..kurang berapi2-la...tidak baik mempertanyakan Tuhan-la...

Masalah yang lain adalah Tuhan tidak punya sambungan langsung jarak jauh sebagaimana jaman Abraham dulu. Jadi semua perkataan Tuhan well..melalui tulisan yang notabene di-doktrin-kan suci, dan melalui perkataan orang2 yang di-doktrin-kan mulut Tuhan.

Jadi kalau si mulut Tuhan bilang bakar..ya bakar...bunuh ya bunuh...bom di sana ya bom...perang ya perang...dan beginilah dunia.

Kalau nda nurut..oh..oh..katanya gempa bumi, gunung meletus, meteor jatuh dari atas, wabah penyakit, dll.

I am really not buying this. Kalau Tuhan mau gw melakukan pekerjaan kotor... well He is better doing it by Himself, beside He is the omnipotence one, not me.

Monday, November 15, 2010

Pingin lenyap dari dunia

Pernah baca komik horor "cantik" ala Elex.

Ada nenek yang sudah tidak punya siapa2 lagi, dan merasa kesepian. Lalu tiba2 dia ketemu dengan sebuah toko yang menjual alat2 yang mengabulkan keinginan. Si penjual toko memberikan anggur yang bisa membuat orang lenyap seperti kabut, tanpa rasa sakit, hanya lenyap.

Begitu membaca komik konyol itu gw juga kepingin minum anggur tersebut. Lenyap tanpa rasa sakit, tanpa konsekuensi, dan terlebih lagi gw kepingin tidak ada orang yang pernah ingat bahwa gw pernah ada, jadi tidak ada yang bersedih atau bersuka cita.

Satu dua tiga, gw betul2 merasa kebudayaan dunia berjalan ke arah yang salah. Profit oriented di mana2, mau menang sendiri, harus jadi "top of the cream", efisiensi di segala bidang...
Temen2 sekarang pada ngomong investasi di mana nih...eeh udah punya rumah berapa...betapa pinter dan betapa bagusnya sekolah anak2-nya...
Lama2 eneg dan pingin muntah.

Gw boseeeeeennn!! Apakah ada cara untuk membuat hidup ini lebih berarti? Lebih dari sekedar duit-duit-dan duit?

Friday, November 12, 2010

Penang, orang cina dan alkohol

Aduh kenapa yah orang Cina identik dengan minum2? Tiga hari di Penang, dua hari harus social drink. Kemaren minum banyak sampai setengah sadar, malem ini males minum2 lagi dan cuma habis dua gelas.

Aduh gw bener2 don't like Tiger brand, mau dibilang best brand in UK tiga tahun berturut2 keq, tetep aja begitu minum langsung pingin muntah. I like Heineken and Bintang. Tapi Bintang is nowhere to be found around here.

Dan mereka bilang "Malay people don't drink"..ya so what..then I admire Malay people. Why everytime Chinese people have to go out and drink?!?

Tapi perlu gw akui, memang Indonesia masuk tong sampah dibandingkan Malaysia. Indikator? Simple: ability to speak English. Gw kaget, dalam urusan kantor di dalam Malaysia sendiri, mereka menggunakan bahasa pengantar Inggris. Menu di restoran yang biasa2 saja juga menggunakan bahasa Inggris.
Dibilang cuma terbatas di kawasan maju seperti Penang, dan KL...tapi ok-lah, setidaknya ada kawasan yang maju dimana mayoritas orang2-nya bisa berbahasa Inggris.

Indonesia? Duile lah booo....

Mereka bisa maju.. Indonesia masih selangkah dua langkah lagi...

Thursday, November 04, 2010

Tinggal di daerah bencana

My boss and me:

B: "Kardy, do u have a plan to be a Singapore PR?"

M: "Umm.. not yet.."

B: "The volcano erupted already you know?"

M: "Oooh..so I should move to Singapore, where it is safer huh?"

B: "It's a no brainer question..."

Mungkin bagi orang asing ini gila yah seneng tinggal di daerah rawan bencana, tapi buat gw wajar banget.

Well Indonesia adalah negara dengan jumlah gunung berapi terbanyak di dunia (yup..no. 1)! Dari kecil setiap gunung yang gw lihat adalah gunung berapi. Gunung Kerinci di Jambi, Gunung Kaba di Bengkulu, Gunung Dempo di Palembang, Anak Krakatau di Selat Sunda, Gunung Salak, Tangkuban Perahu, etc, etc. Sebut saja semuanya berjajar pulau2 sampai Bali.

Jadi kenapa harus takut mati? Sudah selama ini hidup berkecukupan dan berdecak kagum karena gunung2 tsb. Kalau tidak ada Gunung Kaba mana mungkin Curup begitu subur dan makmur, begitu juga dengan Gunung Dempo dan Pagar Alam, Tangkuban Perahu dengan Lembang, etc, dll.

Kesuburan, keindahan, udara yang enak..it's just simply too beautiful to let go.

Pertama kali gw datang ke Sumatera untuk kerja, gw nunjuk peta di Google Earth dan gw mimpi pingin pergi ke satu danau yang dikelilingi kontur tinggi. Gw bilang jelas banget ke semua rekan2: gw pingin pergi ke sana.

Dan ternyata entah kebetulan atau joke dengan Tuhan, suatu saat danau itu masuk ke agenda kerja gw. Dan gw memang harus pergi ke point yang cukup tinggi dimana ada pemancar TVRI. Danau itu Danau Maninjau. Waktu kecil memang pernah ke sana, tapi entah karena gabungan mabuk darat, dan ketidaktahuan turis, rasanya biasa2 aja tuh.

Tapi setelah kerja udah ada GPS, dan mobil dengan driver yang bisa disuruh2. Ada surveyor pula buat ngimbangi gw yang buta arah. Begitu sampai di pemancar TVRI, wuih... Gw bahkan bilang ke diri sendiri untuk diam sejenak dan menikmati pemandangan, karena ga bakal dua kali bisa begini lagi. Jujur ada perasaan iri dengan warga setempat yang walaupun kampung dan ga pernah lihat mobil (anak2 SD-nya pada megang2 mobil kita), tapi tiap hari mereka ngeliat pemandangan ini.


Malemnya kita spend di warung tenda, minum kopi, nonton tivi 14" dengan udara yang sejuk. Mak nyoss!!

Apa hubungannya dengan gunung berapi? Well saat itu setelah diam sejenak, ada pemikiran yang mencuat. Danau dengan bentuk seperti ini, dikelilingi gunung...wait...it IS a caldera! It must be! Tapi sinting! Mana ada kaldera sebesar ini sampai2 bisa nampak di Google Earth!
Secara gw bukan ahli geologi, pemikirannya gw simpan sampai gw konsultasi dengan wikipedia. En true it is indeed a caldera.

Kebayang ga gunung berapinya dulu sebesar apa? Belum lagi Danau Toba juga katanya juga kaldera, dan bahkan ada teori yang mengatakan saking gedenya letusan waktu itu, iklim global ikut terganggu.

Krakatau.. letusannya begitu dahsyat sampai gunungnya hancur. Tapi kemudian muncul Anak Krakatau (munculnya bener2 dari bawah laut..keren). Tapi bo... keren lah dari Lampung ngeliat Anak Krakatau..kadang2 muncul asap putih..kawaii...

I think beauty comes with price. Ada orang yang mau deal dengan price tsb, ada juga yang ga mau.
Gw masih seperti anak kecil, suka mimpi dan berkhayal. Setiap kali ngeliat gunung biru di kejauhan, pasti mimpi apa rasanya tinggal di gunung tsb, bagaimana pemandangan dari puncak, bagaimana keanekaragaman flora dan fauna, dll.
Dan masih banyak gunung yang gw belum pergi di Indonesia!