Sunday, April 17, 2011

Masa Depan yang Lebih Buruk

Pesimistis?

Katanya Amerika (NATO) menginvasi Libya atas nama minyak. Mungkin tidak jauh di masa depan, kita akan berperang atas nama makanan dan air.

Di mata kita2 sebagai generasi saat ini, kita sudah menyaksikan harga cabe mencapai rekor tertinggi, harga pangan yang melonjak sudah mengakibatkan pemerintahan terguling, negara pengekspor pangan menghentikan ekspor karena gagal panen, banjir mengakibatkan harga kapas naik, serangan hama yang luar biasa, peringatan FAO akan kekeringan di Cina yang membawa dampak ke harga terigu dunia, dll.

Dan penduduk Indonesia diprediksi akan meningkat dua kali lipat menjadi 450 juta di tahun 2045. Entah mau diberi makan apa orang2 ini, dan entah kenapa pemerintah Indonesia selalu kesiangan dalam menghadapi masalah.

Generasi sekarang adalah generasi yang luar biasa rakus. Kalau melihat orang2 tua dulu, satu unit televisi saja bisa tahan puluhan tahun. Generasi sekarang? Wuih, 3-5 tahun sudah ketinggalan jaman dan harus ganti yang baru.

Recycle? Juga usaha yang rakus energi.

Dan dengan segala respek terhadap krisis Jepang...rasanya dunia perlu tragedi Chernobyl jilid dua untuk menyadarkan akan bahaya nuklir. Dan karena tidak ada tragedi Chernobyl, rasanya tidak ada satupun yang mau menangguhkan rencana nuklir-nya. Well low emission, high power...very lucrative.

Dengan melambatnya ekonomi Jepang, banyaknya hutang AS, dan melemahnya zona Euro karena Yunani, Portugal, dan teman2-nya. Gw merasa satu generasi ke depan adalah milik Cina. Sesuatu yang gw takutkan sejak kecil.

Cina terkenal tidak punya sopan santun terhadap lingkungan dan orang. Well..terlihat dari attitude bisnis mereka yang menambahkan melamin ke susu, membuat telur palsu, membuat gantungan kunci yang isinya ikan dan kura2 hidup, dll.
Dan jika Cina menjadi super power (which is very likely)...i'm going to be super worried.

Muncul juga masalah penyakit. Entah kenapa di jaman ini flu bisa loncat dari burung ke manusia, TBC bisa menjadi drug resistant, ada juga yang namanya SARS, malaria menjadi ancaman baru.
Dulu ketika DDT tercipta, dunia berkata..malaria akan lenyap di masa yang akan datang. Sekarang? Hanya tertinggal satu lini terakhir sebelum parasit ini kebal terhadap semua jenis obat2-an.

Bisa begini? Entahlah. Produsen obat punya target memasarkan obat sebanyak2-nya. Dokter mendapat bonus jika bisa meresepkan obat. Pemalsu obat memasok untuk pasar2 miskin.

Jika terus begini, jika tua nanti gw memprediksikan bisa menyaksikan sesuatu yang "menarik". Well..kalau gw tua, karena gw berniat mati muda.

Gw tidak melihat dunia ini menuju ke arah yang lebih baik.

Dulu gw pernah bertanya ke nyokap gw.. kenapa mau punya anak gw kalau tahu dunia ini akan lebih buruk?
Nyokap jawab dia ga tau, namun gw melihat sekilas kesedihan di mukanya.

Bagaimana kalau anak gw nanya begitu ke gw? Entahlah harus jawab apa...
Gw tidak/belum melakukan sesuatu apapun untuk membuat dunia di masa yang akan datang menjadi lebih baik. Sebelum gw yakin bahwa this world is a better place for him/her, gw ga bakal punya anak dulu.

Namun gw sadar betul sesuatu. Tidak usah tunggu hingga gw meninggal. Jika dunia terus begini tanpa ada sesuatu yang drastis...something bad will happen... in the near future.