Sunday, March 28, 2010

Gay yang terlalu lebay

Tuh kan ribut deh soal ILGA Asia.

OOT: Semenjak menginstall Firefox versi Indonesia di tab terbaru selalu muncul update news dari Okezone. Cool! Jadi ga ketinggalan deh gosip2 terkini dari tanah air.

Mungkin kritik bagi penyelenggara, aduh kalian itu koq lebay sekali. Kenapa pilih tempat penyelenggaraan di Surabaya? Yang jelas2 kalian tahu kulturnya tidak memungkinkan. Oke-lah walaupun hukum, HAM, dan tetek bengeknya membenarkan, tapi yang terjadi adalah kalian akan mengadu domba kepolisian dan elemen2 masyarakat.

Terus bagaimana ke depannya? Enak? Toh kalian menyadari betul ada LGBT yang menetap di Surabaya. Tamu undangan datang seminggu dan pulang, yang penduduk tetap? Enak interaksinya dengan warga setempat? Mungkin di masa yang akan datang polisi pun bakal ngedumel kalau kalian menyelenggarakan acara.
Yang ditakutkan adalah dari kekisruhan ini akan muncul fobia2 LGBT baru, yang akan berdampak panjang ke masa yang akan datang.

Apa yang dicari? Hak? Kalau penyelenggaraannya kisruh, kalian yakin ada yang mau mendengarkan deklarasinya? Rasanya yang paling dibutuhkan LGBT adalah integrasi dengan keluarga dan masyarakat, bukan sebaliknya.

Kalian punya sejuta pekerjaan rumah ketimbang mempermasalahkan hak.

Coba ubah dulu stereotip masyarakat tentang waria. Bahwa waria itu tidak semuanya hanya penjaja jasa seks di pinggir jalan, kapster salon, ahli rias, dll. Ada lho waria yang bersekolah tinggi, bekerja sebagai profesional, pengusaha, dll. Seperti contoh ini.

Coba ubah pandangan masyarakat bahwa gay(lesbian included) itu tidak selalu alay, mabuk dengan kebebasan seks, bahasanya harus diterjemahkan dengan kamus gaul Debby Sahertian, gaya bahasanya pake lenggak lenggok, tukang godain cowo straight dengan ucapan paling terkenal: "Iih..lucu deh kamu...(sambil menoel)", dll. Tunjukin dong kalau ada gay yang bisa stay dalam monogamous relationship, ada gay yang anak motor, dll.

Sebagai organisasi sosial seharusnya GAYa Nusantara sadar akan hal-hal tersebut, instead of langsung dan secara sadar main kasar seperti penyelenggaraan kongres ILGA ini.

Dan perlu disadari tidak semua daerah seperti Surabaya, lalu kenapa pilih Surabaya? Sama halnya dengan memilih Aceh, bunuh diri.
Mungkin perlu dicoba Jakarta, Q! Film Festival ok2 saja koq. Atau Bali...atau mungkin ga perlu kali ya di Indonesia. Apa sih yang mau ditunjukkan dari Indonesia sebagai host acara ini? Sama koq kasusnya dengan PSSI ingin jadi host Piala Dunia: belum saatnya.

Kalau LGBT Indonesia keren, kalau kalian peduli dan mau saling membantu anggota kalian yang paling lemah (bisa lewat advokasi, beasiswa silang, penggalangan trust fund abadi, career network, dll), kalian akan punya banyak pilihan! Dan orang lain pun akan terpaksa mengakui!

Contoh di Singapura yang gay terang2-an dilarang dengan Penal Code 377A:
"..and half of it was focus on the Professor Kerry Sieh, who was approached by NTU to be the founding director of the Earth Observatory of Singapore ($287 million, supported by our government).

The newspaper reported that the first question Prof Sieh asked NTU (when he was approached for the post) was whether or not he can bring his boyfriend here. NTU said no problem."

Dan untuk orang2 yang menolak. Hanya mau share saja. Bagi gw daripada sibuk membenci, mengutuk, mengkhawatirkan kalau Tuhan bakal mengirim hujan api, dll. Lebih penting saat ini adalah sama2 mendukung satu dan lainnya untuk memajukan Indonesia. Maksimalkan potensi setiap penduduk Indonesia supaya bisa bersaing di tingkat dunia. Bagaimana orang bisa maju kalau ditolak di keluarga dan masyarakat?

Dan LGBT juga harus begitu. Tunjukin dong: "Gw waria.. kalau cewe biasa cuma kuliah S1, gw harus PhD!" Itu dikasih jempol tangan dan kaki dah! Dan kalian akan menyadari bahwa dunia terbuka untuk kalian. Indonesia menolak? Yang rugi Indonesia sendiri.

Sunday, March 21, 2010

Bizarre Love Story

I hate movie that left you still wondering after it ends.

This is an old movie (2000), but i just watched this weekend. Scored 7.4/10 in IMDB, this movie slightly remind me of Public Enemy, the kind of movie that will leave you snoring in the middle. True, while watching this movie, I snored at the middle part.


Supposedly this is a gay themed movie, true the story is about gay relationship, but the way it is told is so not gay typical.

In "typical" gay movie usually everything that revolves around the main character suddenly is gay. Whether it is new stranger from out of town, the lifesaver, new buddy, classmate, bestfriend, your bestfriend's brother or whatever. And also the movie usually displays generous amount of male's body and male-to-male sex scenes. Not to mention cheesy dialogue that sometimes makes you roll your eyes: "Oh that is sooo GAY!"

But this movie? Surprise surprise! No male-to-male sex scene! And no body display except neccessary. The only two sex scenes are heterosexual. And the only male-to-male kissing scene is at the end part of the movie. Yet I agree with the big writings: "Intensely Erotic". The sparks from the two gay characters are flying everywhere.

The full plot can be found at wiki. The main characters are Nene and Angel. Nene is kind of big brother (he mentioned Angel as his "twin brother"), the part of the sane one. While Angel, half psychotic (he always hears "voices"), represents cute little brother yet with hidden violent tendency. They are gay couple since the beginning of the movie and met at the station restroom.

The theme of the movie is dark (even when the scene is bright), full of drugs and booze. And from my perspective, the story is about refinding (or is it reconfirmation of?) their love. Nene through adventure with women, men, and last: Giselle. And Angel through dealing with his "voices" (went to church, using drugs). And sweetly but heart wrenchingly, at the most unfortunate moment, they found each other again. Nene choosed Angel over Giselle, and at the same time throwing away the chance to escape, and Angel could no longer hearing "voices" in his head.

It is so bizarrely beautiful. The love story between those two is represented in unobvious way. You can tell from eye contacts, tender actions, but never never clearly displayed (at least not until the end part of the movie). And what i like the most from these characters: they never regret things that they've done. Not for once I heard them spoke "I'm sorry". It seems like, through pain and sorrow, they were celebrating their life.

My favorite scene (yet it seems it is a favorite scene for other people as well since i can easily find it at Youtube) is when Angel found out that Nene is unfaithful (notice that the Spanish for "lovebite" is similar with Indonesian term =)). Angel's stare is just...



This movie definetly wow-ed me. Thumb up for the director and actors for making gay themed movie yet so not gay!
And since it based on true story, I wish real Nene and Angel are happy wherever they are now.

Wednesday, March 17, 2010

Guru yang Disayang, Guru yang Dibenci

Guru pahlawan tanpa tanda jasa? Weits tunggu dulu.
Mungkin ya untuk guru seperti Bu Muslimah di Laskar Pelangi.
Tapi benarkah semua guru seperti itu?

Sebagai murid yang tidak pernah menjadi murid baik2... sepanjang hidup ini banyak guru yang gw benci, tapi juga ada yang tetap menjadi teladan di hati dan meninggalkan kesan yang baik.

Guru yang gw benci (dan tak termaafkan):
  • Guru pencuri. Dengan mengatasnamakan aturan sekolah seenaknya menyita barang2 murid yang "tidak berhubungan dengan pelajaran". OK kita sebagai murid juga tahu, kita salah. Tapi plis2 mengerti... kalian sebagai guru pun punya barang2 pribadi di meja kalian di ruang guru. Apa mentang2 kalian orang dewasa kalian boleh, terus kami sebagai murid tidak?! Tahu malu sedikit... Tidak sedikit lho barang2 tsb bernilai pribadi (diary, foto, etc) yang tidak ternilai! Kalaupun disita...plis..plis disimpan dan dikembalikan ketika murid lulus. Apa sih ruginya buat kalian? Apa kalian terlena dengan kebagusan barang kami..sehingga kalian mau juga?
  • Guru "sok sok disiplin" dan tukang cari kambing hitam. Gw pernah lupa bawa buku matematika ketika SMA, benar2 kelupaan. Sang Guru yang Maha Benar datang, dan gw bilang "Maaf Pak, lupa bawa". Sang Guru diam.. lalu berjalan ke depan kelas dan berbicara: "Kalian kalau sekolah yang niat yah, jangan seperti Kardy..buku aja tidak dibawa.. bagaimana mau serius." CUIH! Muntah saya Pak! Kalau mau ngomong di depan gw! Ngga usah nyenyes begitu. F*CK face! Benar koq mulai saat itu terjadi "everlasting battle" antara gw sama dia. Berakhir dengan dia mengusir gw dari kelas dan tidak boleh mengikuti pelajaran di dalam kelas lagi. Soook terserah... emang gw butuh pelajaran lu.. selama gw masih bisa ulangan sih gw fine2 aja. Walaupun akhirnya dengan saran beberapa teman yang menganjurkan untuk minta maaf.."Akting aja Dy..kita murid.. kalau nentang guru kita yang rugi nantinya." Gw juga sadar, gw di posisi lemah, ortu gw seumur2 ga pernah ngedukung gw. Akhirnya gw minta maap dengan bonus air mata berkat latihan teater (walaupun dalam hati gw bersumpah.. ga bakal gw maafin elo!). SUKSES! Tapi setelah itu, gw kaga pernah mau tau itu guru ngapain, ketemu di gereja pun gw ngelengos pergi. Sori Pak.. maafnya ngga tulus! Salah sendiri percaya!
  • Di kuliah kembali ketemu guru seperti itu ketika semester pendek Fisika Dasar. Sayangnya gw tidak selemah ketika di SMA. Sang guru membenci gw yang mengambil semester pendek dengan nilai B. OK Pak.. bring it on! Semua soal yang sulit, pasti nyebut di depan kelas "Yak Kardy bisa??". Perlu ya Pak...perlu?? Pas bagiin hasil UTS semester pendek, tampangnya kusut sekali karena nilai gw masih 8.2 (A = 7.5). Di saat itulah gw sadar.. do not try too hard. Dan gw nyaris ketawa ngeliat soal UAS semester pendek. SUSAH! Well setidaknya gw pikir begitu melihat kualitas kelas sepanjang semester. Soalnya sih.. maaf Pak... biasa aja =P! Toh saya kosongkan dua nomor agar Bapak puas dan saya tetap B. Bukan karena ga bisa (struktur konsep sudah di kepala) tapi malas ngitung! Begitu gw ngelihat hasil nilai...jreng..jreng..jreng...yup gw tetap B, tapi yang laen... aduh lucunya...yang C jadi D, ada yang jadi E huahahahaha... untung rekan sesama IF nilainya tidak menjadi rusak (malah lebih bagus kalau nda salah).
Guru yang baik:
  • Pas SMP kelas dua gw rajanya nyontek. Well ada seorang guru yang menyadarkan gw kalau gw salah. Begitu gw ketahuan menyontek di pelajaran geografi, kertas ulangan gw langsung dirobek. Dan dia bilang "Kenapa sih tidak bangga dengan hasil kerjaan sendiri?" Jujur gw rada shock waktu itu, walaupun bagi gw nda masalah mo nilai 0 pun (waktu itu gw selalu rangking bontot di kelas). Tapi sejak saat itu gw berjanji...gw ngga bakal pikirin apapun nilai gw.. mau ortu ribut seribut apapun.. TERSERAH! Yang penting hasil kerja sendiri. Yang berkesan adalah, ketika kelulusan kelas tiga Sang Guru datang menghampiri. Dan dia mengajak bersalaman dan mengucapkan "Selamat ya...". Sempat bingung.. lah kenapa.. seumur2 di SMP ngga pernah berprestasi..ngapain diselamatin. Ternyata oh ternyata.. walaupun tidak disebut, tapi NEM gw no-4 satu sekolah (yang disebut no. 1- 3)! Well.. pada waktu itu gw kaga peduli dengan NEM (yang penting ngga nyontek)... hahahaha.. seumur2 gw selalu berterima kasih dengan guru ini. Tenang Pak.. ngga pernah nyontek lagi di ulangan sampai sekarang! Dan hasil ulangan pun tak pernah saya pikirkan.
  • Wali kelas 3 ketika di SMA. Pada saat itu ada razia sepatu di sekolah, dan sepatu gw termasuk salah satu yang disita. Gw waktu itu marahnya bukan main karena memang warnanya putih dan yang berwarna hanya logonya. Gw masih ingat tampangnya ketika nawarin: "Bagaimana kalau kamu Bapak beri uang dan beli sepatu baru ke CL (Citraland) sana." Gw melihat itu jujur.. sebagai peace offering yang tulus. Tapi bukan guru ini yang bersalah! Yang bersalah adalah kepala sekolah dan guru2 penjilat di sekitarnya. Pada waktu itu gw menolak. Bukan apa Pak.. ini bukan salah Bapak. Biarkan aja.. toh kalau sepatu disita ya tidak usah pakai sepatu aja. Sampai sekarang koq Pak.. masih teringat kejadian itu =).
Ketika gw kembali ke SMA setelah sekian tahun lamanya. Wah rasanya nostalgia sekali... dan beberapa guru masih mengenali gw "Kamu dulu gendut kan??", ada juga yang "Hmm kamu dulu biang ribut." Hahahahaha! Tapi sayangnya yang sworn enemy tetap sworn enemy. Ngarepin gw untuk menyapa?? Hmmmppfff sorry bye2...

Gw tahu kalau cing-cong-nya orang tua kalau guru itu harus mendisiplinkan anak didiknya, etc..etc. Tapi gw juga percaya kalau anak didik itu bukan kambing atau anjing. Dan sekolah itu believe it or not, bukan hanya pusat pendidikan. Itu bagian tak terpisahkan dari kehidupan seorang murid. Boleh tidak kalian toleran sedikit? Menutup mata untuk pelanggaran yang tidak penting?
Setuju sekali lagi bahwa kebiasaan buruk akan terbawa2 sampai ke masyarakat. Tapi juga sakit hati. Apa sih salahnya berdamai dengan murid? Bolehlah di hari kelulusan.
Apakah segitu banyaknya murid sehingga kalian bisa lupa mana saja yang sudah kalian sakiti secara spesial?

Spesial untuk F*CK FACE math teacher..sampai sekarang saya masih sering lupa bawa buku tuh Pak. Saya juga sering ga peduli mau guru ngajar apa di kelas (sering ngobrol, tidur, now: maen fb). Toh saya baik2 saja =). Teori Bapak tentang siswa yang serius di sekolah? KE LAUT AJA!

Wednesday, March 10, 2010

Hari gene masih perawan??

Hari gini, kalo gw ketemu cewe yang masih perawan, gw malah suspect macem2. Well kalopun masih perawan setidaknya udah petting atau heavy foreplay atau oral dong...
Kalo masih belum juga..WHAAATT!!!
Ada yg ga beres sama cewenya... entah cewenya geek abis, atau gak laku, atau over fanatik, aduh pastinya susyah deh.

Pas SMA, pernah reunian dengan temen2 baik SMP. Semuanya geng cowo. Dan kita pernah membahas masalah atau ga sih keperawan itu.
Ada teman yang keukeuh sekali ttg pentingnya keperawanan itu.

Gw sih waktu itu bilang ngga penting, argumennya adalah:
  1. Gw kaga suka seks darah2-an. Gile kali yaa.... ngebayanginnya aja eneg (itu berdarah terus masih disodok2 begitu..aaah tidaaak). Kalo emang suka ya maen aja pada saat cewenya mens. Gw sih lewat dah fetish soal darah (terserah dah orang Jepang mau bikin film fetish soal darah)...kalo maen pipis masih seksi :P.
  2. Emang cowo juga masih perawan?? Well kalo diitung dengan tangan kanan, gw udah ga perawan koq dari kelas 3 SD (waktu itu bahkan masih belum keluar apa2 lho...). En gw yakin dengan statistik yang bilang 95+% lebih cowo pernah onani..it's normal gitu lho..
  3. Yg namanya perasaan "Aduh senengnya cewe gw masih suci, dll" itu mah lewat aja. Dijamin yg namanya perasaan kaga bakal tahan lama. Yg namanya buka segel itu cuma sekali tho...kaga bisa diulang tiap hari. 10-20 taon juga lupa...jadi kakek nenek juga kerjanya ribut mlulu.
Ketika kuliah..duh semoga tidak dijadikan contoh, cuma masa2 kuliah gw memang anomali dari yang seharusnya. Well my defences are.. tahun pertama habis untuk ospek, tahun kedua , ketiga gw pasang kawat gigi (practically no sex in the city). Tahun keempat..ehm.. my first oral (dilanjutkan dengan 2nd..3rd, etc).

Untungnya lulus kuliah gw kembali ke peradaban modern yang normal .. fiuh... Welcome Starbucks! Die you all hypocrite students (especially for anak2 K*.. kalo inget gimana dulu..wew.. gw masih ga seneng sampe sekarang)! Aurat aurat orang ngapain lu urusin! Kalo ga mau liat..ya colok aja mata lu sendiri. Masa berenang mau tutup aurat..heleh2...

En sekarang?? Gw ga pernah ngaku perawan koq. I'm not a virgin..period (have i done the hardcore?? Ehm..details are still a secret =P). Dan gw juga ga expect pasangan gw untuk perawan koq. Fair and square. Malah kalo serius gw lebih ke arah "test drive sebelum membeli". Pastinya doong.... beli alat elektronik yang dipake 1-2 taon aja sekarang gitu, masa ini yang katanya dipake sampe akhir hayat ga begitu.
En untungnya gw really really not into someone yg baik2 ... so boring ("Saya hobinya berdoa... saat teduh".. matek..:hammer:). Tapi gw juga males dengan orang yg otaknya di dengkul. Yah era milenium gini setidaknya diferensial bisa dong! Susah sih nyarinya..makanya gw single terus (tapi bukan berarti sexually inactive =P).

Well at the end, pentingnya keperawanan itu masalah selera koq.

Yg ngomong begini (sumber)
"Seorang wartawan Amerika Latin berkata, “Saya tidak menduga remaja Indonesia begitu bebas, melebihi negara kami…..’"

Aduh Bapak ini kamp*ng betul... ini Asia gitu loh.. The next economic center of the world. Bahkan the freest economy dipegang oleh Hongkong! Bukan Eropa atau Amerika! Masa mau dibandingin sama Amerika Latin.. ya jauh toh yoo...
Udah lewat masa2 Asia itu konservatif, menutup diri...Sekarang Asia embraces the world. Flow of information, money, people dari seluruh dunia mengalir ke Asia, bukan Amerika Latin!

En Indonesia..mau tidak mau... harus melangkah maju juga, bersama efek2 sampingnya :D. Gw pribadi malah bersyukur Indonesia bisa maju dengan segala kebebasannya. Memang perlu diakui ada beberapa oknum masyarakat yang masih norak (mungkin termasuk Bapak.. ngapain sih sirik betul, coba bandingin deh ke Thailand sono..). Semoga bisa teratasi dengan meningkatnya mutu pendidikan.

'Nuff said, t's not apple to apple comparison!

Sunday, March 07, 2010

Lesbian....

Truly the wonder of the world. Now everytime I'm watching American Idol, I can't help staring at Ellen and wondering: "How is your sex life?? Is it good...??"

Once in a lifetime I fancy (still actually) Portia de Rossi as Nelle Porter in Ally McBeal TV show. Oh my gosh...a smile like sunshine, blonde hair but smart, and an attitude like a real bitch.
Geeezz...that one hell of a woman. I always dream....that someday I would find a girl like her. Nice smile is always my weak spot. The bitchy attitude and the sharp tounge? It would like a perfect cherry on top of a blackforest cake.

Bbbuuuttt...later on she openly declared herself as a lesbian and now married with Ellen deGeneres?!?!?!
Aaarrgh... that really broke my heart. At least now I can understand my high school friend's feeling when she discovered that Mark Feehily is gay.

As a child, I knew a couple of lesbians. They opened an electrical shop in the outskirt of the city, whereas my pop opened an electrical shop in the middle of the city. They used to come, bought a few things, chatted, and learned the tricks of trade from my father.
Later on they introduced Tupperware to my mom.
At that time, as a kid, I always thought that they were husband and wife. I meant the "male" was wearing trousers, having short hair cut, and smoking.
As I grew older, I realized that "something" was wrong, and I asked my mom: "Are they husband and wife?". Hearing the answer from my mom, my mind went WOOOT!! How come?!? But at the same time I couldn't deny it, the thought: "Hmm.... interesting."

Suddenly the world is not black and white! I realized that you may not have a single path in your life: getting married, having children, and die in an agonizing old age!
You can really choose!

In Singapore I used to work part time job. And at my workplace, one of the female employee is also in lesbian relationship. This make the second lesbian couple that I've known personally. And what I envy from them: they did kiss in public! Aaaw...so sweet.

So much I don't know about their copulation process, but I kind of glad that this "weird" thing do happen. I really do agree that all this "abnormality" make life more colorful.

And as usual, I envy people who have made their choice for life.

Tuesday, March 02, 2010

Pelecehan Seksual.....

Entah apa yang di pikiran orang2, emangnya cowo bisa seenaknya diperlakukan tidak senonoh begitu!

Hari ini naek lift, karena memang dasarnya tidak suka manusia, gw berdiri di pojok lift. Terus masuk auntie2. Berdirinya koq mepet di depan gw banget...padahal masih ada ruang bolong tuh di bagian depan liftnya.

Makin lama makin mepet (gw berdirinya sampe tegak lurus begitu)...eh terus kurang ajar, bab* hutan, keb*, anj*ng...seenak jidatnya NYENDER ke gw! Woooiii itu bagian depan bolong gitu...bukan lift-nya kurang tempat!!
Masya ampun...itu bener2 nda deh...gw seumur2 sepadat2-nya lift (yg kali ini tidak padat!), selalu berusaha menghindari yang namanya bersentuhan dengan wanita (apalagi kesentuh boobs-nya..no..no..no).
Ini...dia nyender ke dada gw! Aduh gila romantisnya ya bow...kalo orang ngeliat kesannya kaya gw berondongnya kali..AARRGGHH!!!

Memang di Singapur sama kurang ajarnya kaya di Indo. Gw ogah pipis di toilet MRT Clementi and Chinatown (blacklist!). Oom2-nya pada "pipis" en ngintip terang2-an! Masa pipis badannya pake dicondongin ke belakang en terang2-an ngeliat ke arah "situ".

Di Indo kejadian dua kali gw.

Pertama naek busway. Ada cewe di depan gw..lumayan padat sih waktu itu. Eeeh masa pantatnya digesek2-in ke arah well.."under the stomach area". Awalnya sih punya pikiran positif..ooh padet kali ya..ga sengaja. Eeeeh tapi koq berulang2..pake gerakan memutar lagi. Lagian kalo cewenya normal nyadar donk..dia gesek ke bagian mananya cowo..minimal jaga jarak gitu..nah ini nda... Gw mundur..eh dia mundur en ngegesekin lagi.
B*biiiii!!!! Pas turun pake curi pandang segala lagi...iiih bener2 ngga deh!

Terus pernah sekali...pas pulang kerja dari Siemens. Gw naek bus pulang ke Tangerang. Kan perlu tuker ke angkot tuh. Nah pas naek angkot seperti biasa tas gw pangku di depan (kalo ditaroh di bawah rawan copet soalnya ga keliatan kan tuh). Nah satu cowo naek juga (dari bus Jkt-Tng yang sama) duduk di sebelah gw. Tasnya juga dia pangku di depan.
Angkot berjalan...gw mulai merasa ada tangan grepe2. "OMG..copet!!" pikir gw. Tapi karena dompet en hape gw taroh di tas..ya gw pikir sok aja.

Masalaaaahnya........tangannya koq ngga ke arah kantong seperti lazimnya (gw pernah kejadian dengan modus ini..pas SMA...cuman di kantong gw cuma ada dasi sekolah..ya gw cuekin aja). Dia grepe2 ke arah paha..en lama2 merambat ke arah inner paha pake gerakan membelai lagi.
Tiidaaaaaakkk!!! Curi2 pandang lagi!
Mau teriak susah...entar orang pikir ada apa sih copet bukan, mengancam nyawa juga bukan...mau turun lah ini udah malem (jam 9+) susah cari angkot lagi. Terus gak bisa geser..angkotnya fully loaded.
Gw cuma berharap tangannya jangan sampe ke bagian tengah paha...plis2..jangan.
Untungnya dia turun duluan..fiiiuh....

Susah kalo cowo begini mah. Mau teriak ntar dikirain apaan..(bencong kali yee). Huh gender!
Bingung gw menariknya gw apaan. Baju biasa, badan gitu2 aja, tampang NEEEERRDDD banget, celana kaga pernah seksi2 amat (gw keluar rumah selalu pake norma celana harus di bawah lutut).

Kenapa ya dengan manusia . Mau pegang ngomong aja deh...sini gw kasih pegang, mau liat juga ngomong..gw kasih liat. Susah betul hidup yang sudah sulit ini!