Lampung: Teluk Betung District

When I first arrived in Lampung, people often asked me whether I live in Teluk or Karang area. I said how could I know, I live in Bandar Lampung.

Later on I discovered that two regions are separated by quite great elevation that make uphill and downhill road between both areas. Karang lies on higher ground, and Teluk lies on lower ground.

If I bike between both areas, from Karang the road is a nice downhill, you just enjoy the ride without even need of pedaling. But the trip home, oooh I need to take short break between the uphill trip. My poor legs......

What I've learned is that Teluk is a kind of old commercial area, but it's still neatly organized. If a place should be called Chinatown in Lampung, I would point out to Teluk area. I can see a lot of mom-and-dad-store there. On Sunday morning you could find some people cycling also looking for breakfast or going to the market.

It's the location itself that gives the name "Teluk Betung", yes because it lies on Lampung's gulf which also directly faces the sea.

The landmark for myself on this area are:

1. Yen-yen, a shop for buying banana chips, a trademark of souvenir from Lampung
2. Eleste, partner of Bayu Buana tour and travel(Siemens favourite travel company)
3. Mie Lampung 1, the original of many Mie Lampung restaurant across the city.
4. Mandarin "what heck is the name" Christian Church, first find in town!
5. Sheraton hotel
6. Putri Ganesha, notorious as **esek2** hotel?

I like this new city, new place for the adventurous.... hahahahaha.....

Transportation Method: Bike!

Awalnya sempet bingung... ini di Lampung mau pakai apa yah? Secara ngga gaul betul ikut2 mobil kantor mlulu.... mana waktu private-nya... huhuhu.....

Naik angkot? Agak bingung secara angkot2-nya color coded, so rutenya nda ditulis di angkotnya.

Padahal hati udah kebelet untuk eksplorasi kota baru.

So... rencana awal adalah request motor mantan kuliah dulu untuk dikirim ke Lampung.

Tapi pas libur lebaran, jalan2 tuh ke RodaLink Lippo Karawaci bareng Koko dan "calon" Cici hehehehe...

Ngeliat2 wah sepeda trendi2 juga yah....harganya juga nda malu2-in(mahal maksutnya). Tapi tetep kesannya sportie euy....

Akhirnya dengan membudgetkan duid yang awalnya untuk beli Nokia N93i, mulai2-lah mengeksplorasi segala sesuatu tentang sepeda. Untunglah ada forum sepedaku, sangat membantu dan penghuninya baik2.

Awalnya sih ingin membeli di Lampung, setelah mengkonfirmasikan dengan toko sepeda lokal, mereka hanya menjual fullbike non-Polygon, jadi dua brand kuat yg dijual adalah Giant dan United. Pilih memilih akhirnya pilihan jatuh pada Giant Yukon dan United Blade. Sayang disayang dua-duanya tidak tersedia... huaaaaaa..... Yukon baru akan masuk akhir November, dan Blade belum di-release oleh United(padahal katalognya 2007 dan November ini line up 2008 sudah bisa dibeli... apa2-an seeh).

Akhir-nya diputuskan membeli sepeda second saja.... kembali melalui forum sepedaku. Didapatlah Amoeba Hussar generik, fullset Alivio, dan yg lain standar2 saja. 2.25 juta sampai di Lampung. Nda tau rugi apa nda(apa malah untung yah)... tapi ya udahlah... namanya pemula...masih bego... ntar pelan2 belajar.

Frame generik a.k.a palsu? Kayanya nda begitu masalah deh... kalau memang bisa gw pake sampe patah.. langsung ganti ke Giant XTC... ahahahaha...
Alivio? Setingkat dibawah Deore... above average lah buat pemula.

Datenknya sih pake peti... amit2 ngebongkarnya... mana petinya kemudian harus dibongkar biar gampang dibuang. Huhuhu... kerja sampai jam 2 pagi.

Pas jadi... wuess lemayan keren.... Nunggu pagi untuk tes drive keliling-keliling komplek. Dengan dandanan anak komplek tentunya(celana 3/4, sendal jepit).

Trus... test drive ngayuh ke kantor(2.3 km).....hasilnya? Muntaaah.... hahahaha... habis itu puyeng2 3 jam, baru pulang.

Koq muntah, ternyata bener kata orang2... apapun crankset-nya... yang ngayuh tetep dengkul. En pas waktu itu.. gw masih belum pintar untuk ganti2 gear.

Weekend latihan teruus.... untung deket Saburai(lapangan aspal tempat lari pagi), en baca2 hasil browsingan. Senen pas goes ke kantor lagi.... wah udah sangat2 mending....waktu rata2 8 menit 40 detik.

Ternyata enaaak naik sepeda apalagi di Lampung yg konturnya mantap... sangat2 tidak membosankan.

Sudah dua minggu menemani ke kantor, beli lontong sayur, jalan2 pagi, lumayan mantap.

Penurunan kualitas dari motor? Ah rasanya justru peningkatan. Lebih gaya, ramah lingkungan, ramah ke tetangga(karena bisa senyum2), dapet temen baru(toko sepeda), dapet tawaran sepeda bareng2 setiap Selasa dan Jumat(ada club sepedanya, tapi nda pernah ikutan karena males bangun pagi).

Liat deh.. awalnya 2 juta... kalau cocok pelan2 sampai Kona the King... 23 juta....maunya...