Ah ketemu contohnya untuk UK.
Gw pernah beli ini di pasar loak
Awalnya mengira ini quite limited edition secara ada nomor serinya. Tapi lagi2 tidak teliti.. sampe rumah jder astaga Gusti Ra*da....! OMG koq capnya dua2-nya beda? Padahal nomor seri amplop sama dan tanggal juga sama.
Apakah ini palsu? Tapi masa sih barang UK palsu? Tau dari mana itu UK? Ya tau lah, setiap perangko UK selalu ada logo "ratu"-nya.
Jadi akhirnya gw beli another one from ebay. Dengan cap yang sesuai dengan yang terlihat di brosur Royal Mail. Cap-nya bentuk balon pikiran.
Gw ga tau kalau di UK cap bisa beda2, sampe end of taon lalu ketika Christmas 2010 (Christmas with Wallace and Gromit).
Dan kalau diliat2 sebenernya ada joke di cap yang pertama. Karena "Barking" maka capnya gambar anjing, dan satu lagi "Purley" dengan gambar kucing. Dua2-nya region di UK.
Kenapa takut palsu? Aduh ini trauma masa kecil.
Dulu pas kecil hemat2 uang jajan untuk beli perangko. Bosan dengan perangko Indonesia yang gambar Pak Harto dan Repelita melulu, akhirnya ke toko buku dan beli perangko2 yang dijajar tiga empat biji di karton putih dibungkus plastik itu.
Gambarnya bagus2, capnya pun jelas banget, tidak seperti cap2 pada amplop biasa. Ya dipikir kan keren dan bagus.
Ada dinosaurus, ada burung, dll...negaranya pun aneh bin ajaib: Nicaragua, Guinea Bissau, Pyongyang (yup tololnya waktu kecil mengira ada negara yang namanya Pyongyang).
Sampai EsEmPe ketika bergabung dengan klub Filateli di kantor Pos Tangerang barulah ketahuan. Oooh malunya, ternyata semua itu penuh kepalsuan!
Awalnya juga penuh denial, sampai ditunjukkan circular UPU (Universal Postal Union) barulah percaya.
Bisa baca circular bahasa Inggris? Weits jangan salah, ketika SMP my England was not that bad!
Yah mau dikata apa, mau loncat pun ga bisa mati (kantor posnya cuma 2 lantai), akhirnya dibuanglah itu album. Tak sudi melihatnya lagi.
Dan ketika mulai dari nyaris 0, trauma itupun masih ada. Tak sudi lagi mengkoleksi perangko satuan. Malas!
Maunya sampul hari pertama, carik kenangan (souvenir sheet), maximum card, dan kalau ada presentation pack.
Dan saat itulah gw membiasakan diri, kalau beli perangko beli yang full sheet!
Di rumah pun nyokap cuit2. "Ini koq koleksi perangko isinya amplop semua?!?!"
Ya apa mau dikata. Nyokap dan gw pun datangnya sama2 dari daerah.
Gw cerita ke temen gw di sini, dulu mana tau yang namanya sampul hari pertama, dll. Ga semua cabang kantor pos jual sampul hari pertama. Gw cuma tau dua yang bener2 jual di hari H: Kantor Pos Filateli Jakarta (di deket St. Ursula) atau satu lagi di Bandung deket gedung Sate.
Dan awalnya gw ga percaya kalau di Singapur, SEMUA kantor pos jual sampul hari pertama pas hari penerbitan.
Dan definisi "jual" di sini bukan cuma jual barang, tapi juga bisa melakukan cancellation di hari pertama (capnya tersedia di situ).
"Mungin karena negara lu besar?" temen gw nanya. Oh jelas! My country is big berjajar pulau2... Dalam hati: "mungkin gara2 itu ga maju2...*sigh".
Tapi sekarang point of view pun berubah. Tau ada hal ini minat gw pun berpindah. Gw tidak lagi mencari nomor "1" untuk FDC Singapur, bagi gw yang nomor bukan "1" justru lebih unik.
It's really2 an experience.