Thursday, September 29, 2011

The Lesson...

Ada anak kecil norak: "Ciaat... kebaikan pasti menang melawan kejahatan!"

Dalam hati: "ckckck...masih polos (baca: goblok) ini anak".

Kebaikan dan kejahatan bukanlah perkara absolut kebaikan dan kejahatan. Tapi meyakinkan masyarakat luas bagaimana baik dan jahat itu.

Jadi yang baik bisa jadi jahat dan yang jahat bisa jadi baik selama sosial menerima? Ya sudah tentu. Contoh saja hukuman mati, di satu sisi dunia bisa dianggap jahat dan tidak manusiawi, di satu sisi dunia lain... oh begitu baiknya untuk masyarakat, bahkan di-idam2-kan selalu.

Dan sebenarnya pengadilan pun adalah perkara bagaimana merepresentasikan dan meyakinkan dalam hal ini juri untuk berpihak ke salah satu pihak.

Adakah istilah yang baik menang melawan yang jahat? Tambah kentut lagi.

Memang di cerita2 jagoan yang baik selalu datang dan menghajar yang jahat. Dan akhirnya kejahatan hancur berantakan. Apakah artinya yang jahat kalah?

Inilah kerennya kejahatan. It will not win, but it will corrupt the champion. Pelajaran dari Diablo. Menurut perkataan Lord Acton: "Power tends to corrupt, and absolute power corrupts absolutely. Great men are almost always bad men."

Champion, they all are powerful men and women. And every person has his/her own price, whatever it is.

Mungkin ada yang tidak terbeli, seperti nabi2, but well... They already ate the dust.

Jadi anak kecil yang bodoh, masihkah engkau berpihak kepada kebaikan?

Gw dari kecil selalu bercita2 jadi penjahat dan merancang monster2 yang akan menghancurkan dunia.

Jadi apakah kebaikan kalah?

Di sinilah anak kecil salah.

Kebaikan tidak menang dalam kemegahan. Nope it will not do. Dia akan menang dalam kesederhanaan dan kerendah-hatian dimana tidak ada seorang pun yang menyadari.
Kenapa begitu? Karena begitu dia besar... kembali dia akan corrupt dan menuju kejahatan.

Dan disinilah kesulitan menjadi orang baik, sehingga orang baik langka di dunia ini.