Wednesday, October 10, 2012

Pluralisme...

Di kala benci2-nya orang di tanah air mengenai pluralisme, gw teringat seorang Pendeta yang cukup terkenal pernah memberikan khotbah berdasarkan cerita berikut (gw ga ke gereja, tapi nonton di youtube en lupa link-nya. Tapi ceritanya kira2 seperti link itu):

Ada seorang ibu di Korea yang melahirkan di malam hari di tengah musim salju. Dengan kondisi yang demikian dingin, dia melepas baju dan membungkuskan bajunya ke si bayi. Keesokan harinya si ibu sudah tiada dan bayi ditemukan oleh sepasang misionaris.

Setelah menceritakan cerita yang membuat orang berurai air mata, kemudian Pendeta meneruskan khotbah yang menceritakan bahwa dia juga belajar mengenai kasih dari si Ibu. Dan jelas kemudian di-kait2-kan dengan bagaimana Yesus mati untuk dosa2 manusia.

Sedikit tergelitik gw sangat ingin bertanya kepada si Pendeta. Bagaimana keadaan si Ibu setelah meninggal kedinginan? Apakah dia masuk surga atau neraka? Tentu saja dengan berasumsi bahwa si Ibu tidak beragama Kristen (kalau ngga ngapain misionaris ke Korea?).

Hati2 karena ini adalah pertanyaan yang sangat menjebak. Konsep surga dan neraka adalah fondasi dari agama. Percuma berletih2 beragama jika tidak ingin ke surga atau takut akan neraka.

Hanya ada dua jawaban: si Ibu pergi ke surga, atau si Ibu pergi ke neraka. Di agama tidak ada jalan tengah.

Jika menjawab si Ibu pergi ke surga, hancurlah teologi Kristen (setidaknya yang populer). Ayat yang paling ampuh digunakan dalam misionaris adalah:
"Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6 TB-LAI).
Harus ada sesuatu yang "spesial" dalam iman Kristen yang menjanjikan keselamatan, yaitu percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat. Jika tidak begitu, semua orang bisa saja percaya kepada batu, pohon, atau film bokep misalnya, dan kemudian masuk surga. No..no..no...orang Kristen tidak mau begitu. Surga jadi kurang elite.
Jawaban iya pun akan menggambarkan bahwa perbuatan, bukan iman, yang mengantarkan orang ke surga. Lagi2 teologi Kristen kurang suka akan hal ini.

Jika menjawab si Ibu pergi ke neraka. Pertanyaannya adalah Tuhan macam apakah itu? Bahwa dengan kasih yang begitu besarnya hingga mengorbankan nyawanya, lalu tidak ke surga dan masuk neraka? What the hell...
 
Apakah jawaban dari pertanyaan ini?