Thursday, November 22, 2012

Tentang Banci...

Ketika sedang makan sate ayam di warung tenda, tiba2 datang seorang banci ngamen. Setelah lewat tiba2 teman gw nyeletuk: "Anjrit ngeliat banci hilang nafsu makan gw." Tentu dong gw tanya, "Eh lu ada masalah apa dengan banci?"

"Melanggar kodrat bro, di agama gw itu ga boleh. Jijik gw ngeliatnya, masa cowo berlagak seperti cewe."
Jawaban yang sudah bisa gw tebak. Sepertinya mulai jadi trend, seperti lagu pop norak yang diputar dimana2.

Di poin ini gw diam. Satu karena gw ga pingin berdebat dan ujung2-nya berantem, lalu kehilangan teman. Di sisi lain gw juga ga kepingin dia ga makan sate ayam karena udah terlanjur pesan.

Tapi di dalam hati gw: "Oooh Tuhan... kenapa gw punya teman seperti ini?"

Kalau gw mau ngomong sejujurnya, ini yang bakal gw omongin:

Bro, kalau gw nurutin agama gw seperti yang lu lakukan, gw ga bakal makan sama lu. Gw juga jijik sama lu.
Kenapa?
Ya agama lu menghina agama gw. Nabinya ga sama. Cara doanya ga sama. Agama gw percaya penganut agama lu masuk neraka, sama seperti banci itu, dan sama sebaliknya.

Bro, kalau gw mau nurutin agama gw dan lu nurutin agama lu, ga ada ceritanya kita berteman. Lu bakal ngeliat gw sama jijiknya dengan lu ngeliat tuh banci. Dan gw juga sama.

Tapi Bro, kenapa gw mau temenan sama lu? Karena gw ngeliat lebih di balik agama lu. Gw ga ngeliat Tuhan lu siapa, gw ga ngeliat lu berdoa berapa kali sehari, pakai gaya apa. Gw ga peduli. Lu berdoa sama setan sambil salto pun terserah.

Yang gw liat Bro adalah tindak tanduk lu. Dan yang paling terlihat Bro adalah bagaimana lu memperlakukan sesama manusia dan binatang.

Seperti lagu Sherina Bro: "Lihatlah segalanya lebih dekat, dan kau akan mengertiiiii......"

Dunia ini memang ada sisi buruknya Bro, ada banci, ada pelacur, ada mafia, ada pembunuh, pemerkosa, macam2 lah.

Tapi Bro, buat apa agama kalau tidak bisa merubah orang menjadi lebih baik?

Ambilah contoh si banci pengamen ini. Mengapa orang2 seperti Bro, penganut agama yang norak ini, fokus melulu ke ke-banci-annya? Kenapa tidak fokus ke pengamennya?
Kenapa agama Bro tidak bisa menjadikan pengamen menjadi insinyur roket? Kenapa ribuuut melulu mau merubah banci menjadi pria yang juga ujung2-nya masih sulit buat dia mencari makan?

Gw percaya Bro bahwa Tuhan menghargai segala sesuatu. Kalau lu bisa mengubah banci pengamen menjadi banci insinyur roket, walaupun tetap banci, di hadapan Tuhan lu sudah dapat pahala yang luar biasa besar.

Tindakan seperti sekarang ini adalah tindakan pengecut Bro, karena Bro hanya memilih tindakan konfrontatif dimana Bro yakin bahwa Bro berada di pihak mayoritas (dan banci di minoritas), dan Bro menghindari jalan yang lebih sulit.

Bro, kita semua ini punya dosa. Seperti sebuah spidol yang kita coret2 di wajah. Kita tidak bisa melihat apa yang tercoret di wajah sendiri, tapi kita selalu melihat apa yang tercoret di wajah orang lain. Daripada saling mengejek Bro, cobalah kita ambil langkah konkrit, ambil lap dan bantu menghapus coretan di wajah orang lain. Setiap coretan yang terhapus adalah pahala Bro.

Coretan di wajah orang lain mungkin tidak akan bisa bersih 100%, termasuk di wajah kita sendiri Bro. Mungkin terkadang sudah dihapus, eh dia coret lagi. Dan mungkin kita sendiri juga begitu, mencoret2 lagi wajah sendiri.
Tapi bukankah ada Tuhan Bro? Apa yang sia-sia di mata manusia, semuanya dicatat oleh Tuhan Bro. Semua  niatan dan usaha baik disimpan sama Tuhan, untuk bekal Bro di surga nanti.
Bayangkan dunia tanpa coretan Bro.... bagaimana Bro bisa mendapat pahala? Bagaimana Bro bisa menuju surga jika tidak ada coretan sebiji-pun di wajah manusia2 di muka bumi ini?

Janganlah menyimpan kebencian dan hinaan di hati Bro. Cobalah diganti dengan menyimpan niatan dan kata2 yang menjadikan orang lain lebih baik.

Bro, inilah Tuhan yang gw percayai. Gw sungguh bersyukur punya Tuhan seperti ini.