Saturday, October 09, 2010

Orang Tidak Bisa Dinilai dari Gaji

Ketika gw ke Padang pas jaman muda dulu.

Begitu sampai di Padang kita dijemput oleh teman surveyor gw, mantan teman satu kampus dia dulunya. Well kita memang berencana mau menyewa mobil secara mobil surveyor gw sedang dalam perjalanan dari Medan, jadi saat itu kita belum punya kendaraan.

Dan teman surveyor gw ini datang ke bandara Minangkabau dengan kendaraan umum alias ngangkot! Dan dia ngajak kita2 untuk mampir ke rumahnya, lagi2 dengan ngangkot. Ok kita tempuh lah perjalanan dari bandara ke rumahnya dengan angkot, dua kali ganti, dengan lagu heavy metal dan kendaraan yang keberatan sticker. Untung gw bawa tas model backpack.

Rumahnya...ok.. sederhana (eufemisme dari: jelek)...dan kemudian gw belajar bahwa rumah ini didiami oleh tiga orang. Teman surveyor gw, adiknya yang masih SMU, dan ibunya. Sang ayah telah almarhum. Sang Ibu bekerja sebagai guru SMEA, dan teman surveyor gw bekerja sebagai pengajar bimbel 4 hari seminggu di Bukit Tinggi.

Begitu sampai di rumahnya, Sang Ibu baru pulang mengajar dan langsung masak. Tidak tanggung2 kita semua diajak makan bersama. Begitu makanan terhidang, Sang Ibu minta maaf ke kami2 semua karena lauknya hanya ikan, tidak ada ayam atau sapi. Sayangnya Sang Ibu tidak tahu kalau gw maniak ikan melebihi daging apapun, ada ikan YES....ga ada sapi, ayam, etc...is very very OK. Kalau babi kayanya haram deh di keluarga ini.

Setelah makan, sang Ibu bilang ini sudah terlalu sore untuk beraktifitas apapun (nyari mobil sewaan, hotel, etc).. dan kami diundang bermalam di rumahnya.

Well..bermalam di rumahnya bukan sesuatu yang mudah. Lantai dari semen, kamar mandi..*ehm*, penerangan absolutely remang2, hiburan cuma tivi butut, dan pas tidur untung seribu untung gw selalu bawa Autan.

In between the conversation sambil jalan2 malem di hutan entah mana..terlontar kalau gaji sang Ibu hanya 1.5 jutaan dan gaji teman surveyor gw ini 600 rb-an.

Besoknya kita ngomong sama temen surveyor gw... sori kalau blak2-an..but kita bener2 mau pay fo the night. Dan dia menolak.

Apa yang gw sadari?

Sekaya apapun gw, walaupun gaji gw berkali-kali lipat dari anggaran rumah tangga keluarga ini, hari itu gw miskin. Semata2 karena keluarga ini memberikan hospitality.

Bayangkan di saat itu mereka memberikan makanan dan tempat tinggal, dan gw menjadi orang yang tidak punya makanan dan tempat tinggal! Mereka benar2 orang yang kaya.

Bukan masalah gaji, bukan masalah uang, tapi masalah hati.

Gw bertanya2 apa yang membuat orang bisa menjadi seperti ini....
Just guessing, tapi gw percaya 80++% akurat..jawabannya mungkin adalah Tuhan.

Dan ada orang yang berkata 'mungkin kamu tidak pernah miskin Kar..', well gw pernah miskin...di banyak kesempatan.