Thursday, November 04, 2010

Tinggal di daerah bencana

My boss and me:

B: "Kardy, do u have a plan to be a Singapore PR?"

M: "Umm.. not yet.."

B: "The volcano erupted already you know?"

M: "Oooh..so I should move to Singapore, where it is safer huh?"

B: "It's a no brainer question..."

Mungkin bagi orang asing ini gila yah seneng tinggal di daerah rawan bencana, tapi buat gw wajar banget.

Well Indonesia adalah negara dengan jumlah gunung berapi terbanyak di dunia (yup..no. 1)! Dari kecil setiap gunung yang gw lihat adalah gunung berapi. Gunung Kerinci di Jambi, Gunung Kaba di Bengkulu, Gunung Dempo di Palembang, Anak Krakatau di Selat Sunda, Gunung Salak, Tangkuban Perahu, etc, etc. Sebut saja semuanya berjajar pulau2 sampai Bali.

Jadi kenapa harus takut mati? Sudah selama ini hidup berkecukupan dan berdecak kagum karena gunung2 tsb. Kalau tidak ada Gunung Kaba mana mungkin Curup begitu subur dan makmur, begitu juga dengan Gunung Dempo dan Pagar Alam, Tangkuban Perahu dengan Lembang, etc, dll.

Kesuburan, keindahan, udara yang enak..it's just simply too beautiful to let go.

Pertama kali gw datang ke Sumatera untuk kerja, gw nunjuk peta di Google Earth dan gw mimpi pingin pergi ke satu danau yang dikelilingi kontur tinggi. Gw bilang jelas banget ke semua rekan2: gw pingin pergi ke sana.

Dan ternyata entah kebetulan atau joke dengan Tuhan, suatu saat danau itu masuk ke agenda kerja gw. Dan gw memang harus pergi ke point yang cukup tinggi dimana ada pemancar TVRI. Danau itu Danau Maninjau. Waktu kecil memang pernah ke sana, tapi entah karena gabungan mabuk darat, dan ketidaktahuan turis, rasanya biasa2 aja tuh.

Tapi setelah kerja udah ada GPS, dan mobil dengan driver yang bisa disuruh2. Ada surveyor pula buat ngimbangi gw yang buta arah. Begitu sampai di pemancar TVRI, wuih... Gw bahkan bilang ke diri sendiri untuk diam sejenak dan menikmati pemandangan, karena ga bakal dua kali bisa begini lagi. Jujur ada perasaan iri dengan warga setempat yang walaupun kampung dan ga pernah lihat mobil (anak2 SD-nya pada megang2 mobil kita), tapi tiap hari mereka ngeliat pemandangan ini.


Malemnya kita spend di warung tenda, minum kopi, nonton tivi 14" dengan udara yang sejuk. Mak nyoss!!

Apa hubungannya dengan gunung berapi? Well saat itu setelah diam sejenak, ada pemikiran yang mencuat. Danau dengan bentuk seperti ini, dikelilingi gunung...wait...it IS a caldera! It must be! Tapi sinting! Mana ada kaldera sebesar ini sampai2 bisa nampak di Google Earth!
Secara gw bukan ahli geologi, pemikirannya gw simpan sampai gw konsultasi dengan wikipedia. En true it is indeed a caldera.

Kebayang ga gunung berapinya dulu sebesar apa? Belum lagi Danau Toba juga katanya juga kaldera, dan bahkan ada teori yang mengatakan saking gedenya letusan waktu itu, iklim global ikut terganggu.

Krakatau.. letusannya begitu dahsyat sampai gunungnya hancur. Tapi kemudian muncul Anak Krakatau (munculnya bener2 dari bawah laut..keren). Tapi bo... keren lah dari Lampung ngeliat Anak Krakatau..kadang2 muncul asap putih..kawaii...

I think beauty comes with price. Ada orang yang mau deal dengan price tsb, ada juga yang ga mau.
Gw masih seperti anak kecil, suka mimpi dan berkhayal. Setiap kali ngeliat gunung biru di kejauhan, pasti mimpi apa rasanya tinggal di gunung tsb, bagaimana pemandangan dari puncak, bagaimana keanekaragaman flora dan fauna, dll.
Dan masih banyak gunung yang gw belum pergi di Indonesia!