Sunday, June 26, 2011

Nilai yang berubah

Pas buka yahoo mail sekilas melihat berita di bawahnya: "NY legalise gay marriage". Dalam hati langsung bilang wow. Bukan kemenangan kecil secara NY merupakan negara bagian terpadat US. Dan lagi2 (seperti layaknya ketika homoseksual dikeluarkan dari golongan penyakit jiwa oleh asosiasi psikiatri Amerika dan termasuk dalam HAM oleh dewan HAM PBB) kemenangan dengan margin voting yang tipis.

Gw pernah membaca literatur mengenai cerita orang2 yang terlibat dalam Stonewall riot 1969 dan juga cerita satu orang yang berbicara dalam kongres asosiasi psikiatri tsb (biasa gw suka baca yang engga2 kalau ke perpus), dan gw mesti bilang angkat topi untuk mereka2.

Tapi ini membawa pertanyaan, mau diajar apa generasi selanjutnya? Ketika nilai2 yang selama ini kita ketahui (sebagai generasi yang menua) mulai ambruk satu per satu.

Sejujurnya gw pun ragu untuk bisa catch up dengan generasi muda sekarang.

Ketika gw kecil, orang tua gw selalu menyuruh gw untuk belajar bahasa Cina. Alasannya adalah karena gw orang Cina jadi harus tau budaya Cina.
Ya jelas mereka gagal. Wong yang gw idolakan adalah budaya Amerika dengan Air Wolf, Knight Rider, Friday the 13th, Hunter, Star Trek, dan teman2-nya. I didn't give a sh*t about Chinese!

Dan lagi mereka mengajarkan untuk bisa menulis Cina yang sebagaimana perlu diketahui repotnya setengah mati karena harus ada urut2-annya. Belum lagi ada tradisional Chinese dan simplified.

Yang mereka gagal sampaikan adalah, belajar Cina karena bahasa Cina bakal jadi populer di masa yang akan datang. Karena Cina bakal jadi raksasa ekonomi, dan kalau mau dilihat ada beberapa produk kebudayaan yang sebenarnya keren, trendi, dan ga norak2 amat.
Dan mereka gagal untuk mengantisipasi perkembangan komputer. Kalau sekarang disuruh nulis Cina pun gw lupa (walaupun tulisan tangan Cina gw masih bagus..duilee), udah kebiasaan pakai keyboard di komputer.

Tapi tidak bisa menyalahkan mereka karena bagaimana mungkin mereka bisa tahu dunia bakal jadi seperti ini.

Dan mereka pun sekarang mati2-an berusaha untuk menyesuaikan diri.

Dulu ketika koko gw mau married, si bokap udah mau siap2 kuas untuk nulis undangan. Gw bilang udah kasih ke gw, ntar gw ketik en print label undangannya, lebih cepet.
Tampangnya amazed gitu... seakan2 ngetik Cina di komputer itu susahnya kaya gimana.

Dan nyokap pun berusaha untuk belajar ngetik Cina. Dia sebelumya pake metode "apa itu namanya gw tak tahu". Gw bilang pin yin lebih cepet, dan setelah liat demonya beberapa kali, sekarang dia latihan pin yin, hahahaha.....

Ada perubahan dan pergeseran nilai. Dari dulu ketika kita menulis surat pakai tangan, dan sekarang ketika semuanya diketik di komputer.

Dulu kita mengirim surat pakai perangko, dan setiap menerima surat, amplopnya direndem air, perangkonya diambil dan dikeringkan terus ditaroh album.
Sekarang kita sudah ber-email ria. Ngirim surat pun pakai bar-code bukan lagi pakai perangko. Kalaupun pakai perangko, perangkonya udah bentuk stiker.

Dulu telepon rumah, terus pager, terus handphone, dan sekarang smartphone dan tablet.

Kita berubah, dan nilai2 kehidupan pun berubah.

Ada beberapa orang yang takut akan perubahan, ada juga yang menginginkan perubahan. Tapi ada perubahan yang tidak bisa dihindari.

Jadi apa yang harus diterangkan ke generasi muda sekarang? Apakah keluarga itu? Kenapa temannya si A tidak punya bapak? Kenapa temannya si B tidak punya ibu? Kenapa si itu bapak atau ibunya dua orang?

Dan gw pikir gw pun berubah. Entah anak siapa nanti yang gw ajarin, tapi gw lebih prefer ke tipe orang yang menghargai orang apa adanya, dan bukan menghina kekurangannya. Kalau ada anak entah siapa juga yang menghina2, hati2 mungkin bisa kena tendang. So.. ini adalah peringatan, kalau orangtuanya ngajarin yang engga2 lebih baik anaknya jangan deket2 gw.

Tidak ada jaminan bahwa yang tradisional lebih baik, dan tidak ada jaminan pula bahwa yang modern lebih baik. Tapi ketika pilihan diambil, tidak baik untuk menghakimi baik atau buruk.
Apalagi bukan kita yang menjalani hidup orang lain. Kita hanya menjalani hidup kita sendiri.

Teringat ucapan Mrs. Doubtfire di akhir filemnya:
"There are all sorts of different families, Katie. Some families have one mommy, some families have one daddy, or two families. And some children live with their uncle or aunt. Some live with their grandparents, and some children live with foster parents. And some live in separate homes, in separate neighborhoods, in different areas of the country - and they may not see each other for days, or weeks, months... even years at a time. But if there's love, dear... those are the ties that bind, and you'll have a family in your heart, forever."