Wednesday, July 06, 2011

Kumpul Perangko

I fished this cover out from ebay recently. Kondisinya masih terbilang bagus buat cover tahun 92-an.

Awalnya sih berpikir oh cuma buat lucu2-an saja. Manalagi juga ga tau Guernsey itu di daerah mana di dunia ini.

Tapi begitu baca cerita di baliknya, ternyata beneran lucu:
Jadi mereka nemu kapal beneran dari jaman romawi yang karam. Operasi eksvakasi nya diberi kode "Asterix". Dan ada anak kecil yang nanya: apakah ini kapalnya Asterix. Dan jadilah perangko ini.
Dan sebenernya 4 gambar pertama perangkonya cukup menggambarkan. Cuma perangko terakhirnya yang cukup kocak (Asterix naik di atas perut Obelix).

Dan gw belajar untuk tau kalau ada tempat yang namanya Guernsey, dan ada cerita seperti ini.

Seperti alasan pertama kali gw mulai mengumpulkan perangko. Untuk tahu betapa besarnya dunia ini, dan dipenuhi dengan bermacam2 tumbuhan, binatang, orang, tempat, cerita, dll. It is just amazing.

Dan sebelum era canggih, masih sempet juga ikutan program sahabat pena (duh dulu namanya apa ya itu). Dan gw dapet 2 sahabat pena satu dari Portugal dan satu dari Spanyol (milih negara ini gara2 main Uncharted Waters). And it helped my English alot! Dan gw juga tau di Eropa bo...orang bisa pindah2 negara pas weekend dengan naek kereta (yoi waktu itu gw norak sekali)!

Apakah hobi ini masih relevan sekarang?

Entahlah, tapi kalau ada temen2 yang jalan2 entah ke Hongkong keq, ke States keq, ke Australia keq.. gw selalu minta di-oleh2-kan perangko. Gampang... ngga kaya makanan yang repot bawanya plus kadang ga cocok selera.

Dan semenjak gw di Singapur, sejujurnya gw mulai meninggalkan Pos Indonesia. Bukannya ngga nasionalis, tapi rasanya dari jaman baheula sampai sekarang teknologi printing dan desain perangkonya begitu2 saja.

Dan Pos Indonesia juga ga serius ngurusin Filateli. Entah apa yang serius diurusin. Pas pulang entah kapan gw sempat naik pitam gara2 ga boleh kirim Pos Tercatat (Registered Article) pake perangko: "Ga bisa Mas, sekarang pake barcode dan resi"! WTF!
Entah petugas posnya mau gampang sendiri atau Indonesia sudah begitu majunya bahkan melebihi Amrik yang RA-nya masih boleh pakai perangko.

Kan sebenernya sama saja. Tanya ongkos kirim, tempel perangko, dan Mas2-nya tinggal cancel tuh perangko, input data, dan gw dapet resi.
Heran2....

Tapi ya sudahlah... memang begitulah negara gw.. kadang terlalu maju sehingga ke laut.

Ada juga kekhawatiran mengenai investasi. Apakah perangko masih ada harganya di masa depan? Berhubung sekarang orang makin jarang berkirim surat?

Hmm menurut gw sih ada pergeseran nilai dari perangko.
Dan gw mengumpulkan perangko adalah bukan untuk investasi.
Perangko sekarang lebih ke benda cetak terbatas (limited edition) yang menceritakan identitas suatu bangsa. Dengan bonus bisa dipakai untuk berkirim surat.
Jadi nilai utamanya adalah pengetahuan? Bagi gw sih iya. Or at least a fragment of it.
Bagaimana gw bisa melihat bentuk Anggrek Hitam atau Cikukua Lantang jika bukan dari perangko Cinta Puspa dan Satwa Indonesia?
Dan yang terutama adalah untuk generasi muda selanjutnya. Hal yang kita alami sekarang akan menjadi sejarah untuk mereka.

Nilai uang ya kalau mau dikejar ya bolehlah. Umumnya kalau gw beli first-hand (langsung di kantor pos), gw selalu beli lebih dari satu set.

Gw pernah ketemu ada orang yang menjual Souvenir Sheet seharga 100+rb (nilai perangko 2500). Dan gw punya tuh Souvenir Sheet tiga biji.
Umur koleksi 10 tahun-an lah.

Entah berharga atau kaga... gw juga ngga bisa jawab. But to the right person, it is very valuable.