Thursday, September 15, 2011

Tanda-tanda

Akhir jaman sudah dekat? Yup setidaknya bagi Pos Indonesia.

Masih ingat penerbitan perangko bersama Indonesia-Malaysia bulan Agustus lalu?
Kebetulan gw mengadakan perjanjian dengan rekan di Malaysia untuk saling bertukar perangko (penting sih kaga, ya tapi demi pertemanan lah...).

Jadi ketika ketemu bonyok di Malaysia gw minta tolong dibawain paket kiriman filateli terakhir.

Dan hasilnya? Ini perbandingannya:

Don't worry gw cukup profesional. Dua-duanya gw ambil dari miniature sheet, dan gw scan dengan setting yang sama.

Kesalahan FATAL! Ini apa2-an?!?! Kurang tinta apa? Demi harga diri bangsa mending jangan maen2 deh di joint issue seperti ini. Aduh malu aku malu...pada semut merah...

Awalnya gw pikir koq aneh karena gw nyaris ngga bisa baca nama latin ayam merah di perangko Indo (Gallus gallus). Harus dilihat dekaaaaaat sekali. Padahal melihat yang versi Malaysia koq rasanya gampang2 saja (soalnya gw akuisisi sheet Malaysia duluan).

Dan tampaknya gejala kurang tinta bukan cuma pada edisi ini saja. Datang bersama paket itu, sampul hari pertama lain untuk edisi sebelumnya: Gemarikan (Gemar Makan Ikan). Pas sebelum membeli saja sudah mendengus, setelah melihat...ooh ingin menangis.


WT*? Nominal 5000 bo... kertas kecil imut, gambar blur2 (mungkin harus pakai kacamata 3D).
Sebagai perbandingan perangko Your Singapore hari terbit kemarin, setting scanner yang sama:


Kaga kebayang ada negara dengan "colour scheme" segila Indonesia. Dan sebagai perbandingan nilai: 1st local di Singapur = 0.26 SGD = Rp. 1820 (dengan kurs 7000). Jadi ada cerita kemurahan?

Padahal filateli sekarang sudah semakin langka. Pos2 di seluruh dunia juga sudah menyadari bahwa harus menarik minat anak2 muda sekarang, atau punah sama sekali.
Mayoritas filatelis sekarang adalah orang2 tua, atau orang2 yang mengunjungi kembali hobi masa kecilnya (seperti gw).

Dan kalau perangko2-nya model murahan gitu? Aduh...

Entah kenapa dengan Pos Indonesia. Padahal dulu bagus loh.

Kemarin gw mengawasi ebay untuk satu item legendaris Pos Indonesia: WWF 1989 (Pongo pygmaeus).
Sold for $US103! Not to me...hiks... already above my budget at US100. Dan bahkan pemenangnya add bid di detik2 terakhir lagi... benar2 agresif.

Perangko is ok, but the souvenir sheets worth really2 alot. Dan untuk kasus ini ditambah lagi post mark dan registered mail.

Honestly speaking, perangkonya benar2 cantik dan elegan. Dan yang jelas tidak kurang tinta.