Monday, March 19, 2012

Pembantu Cina Indonesia

Alkisah gw dan teman cewe semasa SMU habis selesai nonton bareng di Vivo City. Ceritanya dia mau nyari hadiah untuk ex-bos nya dan patungan dengan teman lainnya, jadi nyari barang yang cukup branded.

Setelah kita keliling2 Vivo City, ternyata brand-nya ga ada di Vivo, harus ke Orchard, secara disanalah surga segala barang2 ber-merk. Maka berangkatlah kita ke Orchard, naik MRT ceritanya.

Di kereta dia duduk di priority seat (kursi untuk orang tua, hamil, etc), secara dari Vivo kereta masih kosong. Satu stasiun kemudian masuklah tante yang cukup berumur. Kontan gw kasih kode ke temen gw supaya ngasih tempat duduknya ke tante ini, ya begitulah yang namanya tata krama.

Tapi lalu tante ini bilang "Ga usah..ga usah". Ya sudah toh...yang penting sudah ditawarin.

Lalu tante ini nanya: "Singaporean bukan?"

Ya kita jawab: "Bukan, Indonesian..." (bangga dong dengan tanah air beta...)

Lalu berlanjut:

"Di sini udah berapa lama?"

"Tiga tahun plus2 ..."

 "Tinggal di mana?"

"XX YY (rahasia, tapi waktu itu disebutin)"

"Sekolah atau kerja?"

"Kerja"

Dan lalu..... tiba2 dia nyeletuk: "Jaman sekarang susah ya cari pembantu Cina Indonesia (Indonesian Chinese Maid)..., tidak seperti jaman dulu, dll, dst..."

Kontan kita langsung tersentak donk! Apa:
  1. Si Tante memang mau curhat tentang masalah pembantu
  2. Kita dikira pembantu
 Mana diperburuk dengan pertanyaan berikut.."Mau kemana sekarang?"...dan syahdu-nya kita menjawab: "Orchaard..." T.T. Aduh sudahlah hancur lebur dunia.

FYI, ketika weekend di Orchard menjadi tempat berkumpulnya para pembantu. Umumnya Filipino dan Indonesian. Ada beberapa spot tertentu di Orchard yang menjadi ajang bertemu dan melakukan segala aktivitas bersama, mulai dari nyisir rambut bareng, pake kutek bareng, sampe kirim duit ke tanah air.

Selepas turun kereta jelas kita bahas dong. Aduh walaupun kita mencoba untuk berpikir positif tapi opsi no. 2 tidak bisa lepas dari pikiran. Kenapa begitu? Jelas karena pertanyaannya pakai embel2 "Chinese". Andai dia nanya model: "Sekarang susah yah cari pembantu Indonesia?". Mungkin kita bisa jawab..ooh karena sekarang semua pada maunya kerja ke Hongkong atau Taiwan, gajinya lebih besar.
Tapi ini spesifik pakai kata "Chinese"...jleb.

Kalau gw sih ok2 aja.... penampilan boleh pembantu, tapi gaji jangan pembantu. Lha si temen cewe ini kebalikan, dia lebih milih gaji boleh pembantu tapi penampilan jangan. Pusing deh.

Gw cerita ini ke teman kantor gw. Dia nanya: "Lu dandan kaya pembantu kaga?" Sayangnya iya T.T.
Tapi bagi gw masalah penampilan juga seharusnya ga masalah banget donk. Namanya juga weekend, plus pada awalnya agenda cuma nonton dan palingan lunch. Vivo deket rumah pula. Jelas gw dandan agak slebor. Secara ini aja merk-nya ga ketemu, eeh malah ketemu ini Tante.

Kenapa nama Indonesia selalu identik dengan pembantu? Haaa sudahlah jangan ditanya.