Tuesday, May 22, 2012

If you can't do it in one shot....

Ketika dulu belajar berenang, gw termasuk kategori pecundang kelas berat. Ceritanya ada bagian dimana harus berenang lepas dari bantuan (swimming board). Kalau bisa di kolam cetek, kemudian pindah ke kolam dewasa. Buat anak kecil dengan tinggi < 1m, ini benar2 leap of faith. Secara begitu pindah ke kolam dewasa, walah benar2 pertaruhan hidup dan mati.

Ok-lah gw termasuk golongan yang "terlambat berkembang". Semua rekan2 seperjuangan sudah pindah ke kolam dewasa, cuma gw yang masih kecipak2 di kolam cetek.

Kemudian pelatih gw ngomong, kira2 begini (aslinya lupa lah...udah lama banget):
"Kalau kamu ga bisa dalam sekali latihan, terus latihan... dua, tiga, empat kali dan seterusnya. Kalau seminggu dua kali latihan ga cukup, datang saja sendiri dan latihan di kolam cetek. Dan yang penting, jangan sampai kamu berhenti latihan."

Akhirnya... yes gw bisa lepas dari papan! Masuk ke kolam dewasa, 1m, 2m, 3m, 15m, semuanya ga masalah, toh berenang ini. Dan gw menemukan gaya favorit: gaya dada!

Sebagai orang yang "lamban" dalam berolahraga, ada 1 hal yang membuat gw membenci team sport seperti basket, sepakbola, dll. I'm not good! That's the main reason. Dan setiap kali gw gagal ketika dioper bola, atau menendang, atau entahlah, rasanya selalu mendapat ungkapan kekecewaan dari rekan tim lainnya.
I don't work like that!

Walaupun menurut gw ini lebih ke masalah mentalitas. Ketika SMP dulu, pas disuruh main basket, voli, dll... umumnya anak2 yang jago memilih rekan2 yang jago juga. Yang underdog tinggal nge-gosip di pinggir lapangan.
Teman2 SMU beda... makanya gw lebih menikmati olahraga tim ketika SMU.

Walaupun juga... Gw buang jauh2 usaha untuk menjadi pencinta alam ketika SMU. Kali pertama dan sampai saat ini terakhir, ketika gw menyerah di tengah jalan. Lagi2 alasan yang sama. Setiap minggu gw selalu mendapat ungkapan kekecewaan... lari kurang kuat lah, push up ga bisa lah, dst.

Pada akhirnya gw tumbuh dengan olahraga individual. Berenang, sepeda, dan yang paling lousy: lari. Menyesal? Oh tentu tidak.

Gw mencoba olahraga baru: dragon boat dengan penuh ke-hati2-an. Ga cocok ya sudah, anggap aja fun.

Tapi sampai sekarang mereka belum menyerah dengan gw. Dan gw melihat efek samping yang positif. I am not giving up! Badan sakit2, hati takut... tapi entah kenapa bagi gw yang penting sekarang adalah ikut terus! Pasti kepayahan, dan pasti ga bisa sebagus yang senior... but what the hell... eventually it will improve.

Having a team is not that bad! And they're pulling me in. Dengan tiba2 semua beban gym gw naek! I think..gosh.. what a motivation.

Pada akhirnya gw pikir.. gw tahu apa yang gw mau. Dulu gw bermimpi bisa berenang jarak jauh. Sekarang pulang kerja, casual swimming, gw bisa hit 2 km. Plus bisa ganti gaya antara gaya bebas dan gaya dada seenak jidat.
Gw bisa sepeda.... dan gw mulai meningkatkan kecepatan lari.
Bagi orang yang besar dengan predikat "tidak bisa berolahraga", ini adalah prestasi yang jauh lebih berharga dari prestasi yang lain2.

Orang bilang "You're already old!". Tapi gw bilang... gw yang muda dulu ga bisa begini. Berenang jauh sedikit muntah, sepeda muntah, lari muntah... apa2 muntah.

I'm not good... I never be good... but at least I should not stop trying. At the end, it is my life and I entitle to do whatever I want.