Saturday, October 30, 2010

It's Kona!

Setelah sekian lama maju mundur, akhirnya diputuskan partner baru gw adalah:


Kona Caldera 2010! Setelah dari sepeda sebelumnya , rasanya kembali ingin balik on top of the wheels.

Kandidat yg gw pertimbangkan adalah Polygon CX 3.0 di kisaran S$990, CX 4.0 di S$1250, dan Kona Caldera di S$1309. Agak sinting juga secara significant part of gaji sebulan habis di sini (sebulan ke depan mengencangkan ikat pinggang deh).
Dan akhirnya yang dipilih Kona, karena memang penasaran sama merk ini, ada suara di kepala gw yang terus menerus bilang: "buy that Kona...buy that Kona..", dan ga setiap tahun warnanya masuk dengan selera gw (tahun2 sebelumnya ngejrenk dombreng).

Seperti yang dilihat dari posting sebelumnya, sepeda pertama gw Amoeba Hussar imitasi di kitaran 2.25 juta. Tapi dari sepeda pertama gw belajar banyak, dan kondisi dengkul gw sudah tidak seperti dulu.

Kenapa masih MTB padahal Singapur jalanan-nya bagus2? Well kali ini gw berencana kalo gw balik Indo someday, sepeda ini ngikut gw. En di Indo, no hope for road bike.. cuma di Sudirman di kala car free day aja. Dan ini gw beli 1" lebih kecil dari ukuran gw (17"), harapan gw sih bisa dipake sama saudara2 yang laen seperti sis-in-law, or sepupu. Buat gw sih masih bisa dipake walaupun kadang2 gw suka ngedorong pantat ke belakang. Kalo gw nantinya ga tahan, baru beli frame baru =).

Beneran ride dari Tampines balik ke Chinatown (10 km++) was like riding on top of the wind! Enak bow! Rem-nya mantep, frame-nya ringan, dan gear shift-nya enak. Ya ada harga ada barang. Membayangkan apa rasanya naik sepeda yang S$4000++....

Ke depannya kita bakal partner lah... gw masih mimpi pergi ke tempat2 aneh dengan si Kona nantinya, sama seperti dengan si Hussar dulu. And we're going to make it come true! Better bike crazier place!

Masih kurang helm, lampu bling bling, pompa, dan bicycle lock. Stand perlu beli ga yah?

Apa kabar Hussar dulu? Gw kasih ke driver kantor, secara menurut gw 2.25 jt, pake setaon, jatoh2 pula. Ongkos kirim ke Jkt 300 rb-an, dan lagi anaknya naek kelas. Believe me, gw tau betapa senangnya anak cowo dikasih sepeda. So gw pikir daripada gw bawa pulang tiada arti, ya dikasihkan saja. Lengkap dengan helm2-nya. Yg gw bawa pulang cuma rear light en cyclometer (ini mungkin akan dipindahkan ke si Kona, tapi gw musti balik Jakarta dulu).

Thursday, October 28, 2010

Mentawai, mimpi yang belum kesampaian

Mendengar kabar gempa dan tsunami, huff...mengingatkan kembali pada mimpi yang belum kesampaian, ke Mentawai.

Digembar-gemborkan sebagai 'surga' untuk para surfer, dan melihat foto2 ex-surveyor, ini dulu salah satu tujuan dalam hidup. Kalo boleh berharap satu tahun aja lebih lama di NSN, mungkin sudah bisa menjejakkan kaki di sana. Well Mentawai dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, dua objek ini menjadi fokus gw dulu. TNBBS karena butuh naroh 2 repeater di sana =), dan sudah siap2 rombongan lagi dulu..

Andai... dan masalahnya adalah kalau tidak pergi diem2.. gw bisa dapet protes besar2-an dari bokap dan nyokap. Masalah Malaria, secara dulu pas kecil 'literally' nyawa gw di ujung tanduk gara2 penyakit ini, so mereka menjadi paranoid. Masuk hutan ga boleh, ke pulau ga boleh, ke Papua ribut.

Dulu ke Linggau, bablas ke Curup, pas nyampe Curup gw baru telepon mereka, pasca beli alpukat 50000 dapet sekarung penuh (it was 2007)! Sedikit lagi Bengkulu..damn! Gw masih menyesal sampai sekarang kenapa ngga turun di Curup, ngambil travel ke Bengkulu dan naek pesawat back to Palembang.

Sumbar is beautiful, dan mereka ngadep ke Indian Ocean, third largest ocean in the world (ocean loh..not sea). Sama ngadep ocean-nya dengan Bengkulu. And man...this ocean..breathless! I know karena gw spent 8 years of my life staring at it! Masih inget gw dulu kepiting gede2 jalan2 di Pantai Panjang, beli lobster gede cuma 6000 perak (waktu itu Taro kecil 300 perak, uang jajan gw 1500 per day), lari dikejer air yang naek super cepet akibat badai, makan telor penyu (ok... sekarang udah gede ga mau lagi), nyari remis di pinggir pantai, ngeliat gurita hidup, mancing, berenang, etc, etc.

Dari sisi pantai... Bengkulu jelas menang dari Padang, definetly! Gunung yes..Padang menang dari Bengkulu dengan ngarai, danau, dan bukit2-nya (walaupun Bengkulu punya Rafflesia Arnoldi=P, oh en gw pernah liat 2x on the natural spot). Mentawai... still question mark, karena harus dibandingkan dengan Enggano di Bengkulu.

Gw kangen loh... bagaimanapun Sumbagsel itu tempat2 yang pernah gw lalui semasa kecil, dulu pas kerja, dan di masa depan masih mau balik lagi. It's just when you grow older, you always see things with different appreciation. Waktu kecil dulu banyak hal yang ga boleh, jalan2 ke tempat yang terlalu berbahaya, dll...tetapi pas udah gede, you can make your own decision!
Masih banyak tempat yang belum pernah dijelajahi. Malaria ngga malaria, gempa, tsunami, dll.. resiko mati pasti ada. Tapi umur memang pendek kan?

Someday gw bakal balik lagi! Dan gw bilang ga begitu susah. Now I have friends all over the places! Best wishes for Padang and Mentawai!

Sunday, October 24, 2010

A bitter self

People change, including me...

Weekend ini gw maen dengan temen SMU. 2 minggu ketemu, 2 minggu makan dan ke gereja bareng, and she said "You're so bitter now..."
Jelas gw berubah jauh dari jaman SMU, ada banyak hal yang berubah, ada kekecewaan, kemarahan, walaupun ada juga kegembiraan.

Gw bitter?! Jelas... lingkup sosial gw udah mulai menyempit. Gw udah mulai capek hahahihi, berbohong sama diri sendiri, masang tampang seneng di depan orang lain. Gw cape service 'temen2' gw! Bagi gw cukup 1-2-3 biji aja yang di-maintenance...sisanya duh... boleh lewat deh.
Ga peduli situ kawin sama sapa, punya anak berapa biji, kerja di mana, jabatannya apa, mau kawin kapan, punya apartemen di sini di situ... duh ruwet banget yah!

Secara 'spiritual' gw juga mulai crash dengan temen2 lama gw. Anak2 SMUKie tau aja ke gerejanya mati2-an. Sementara gw kalo yang namanya mencemooh itu gila2-an apalagi soal mencemooh Kristen..walalalaw ... hobi! Sometimes gw harus hati2 karena bisa crash. Sejak kapan yah...duh gw juga bingung.

Gw bitter jelas. I have a sucky life! Tapi gw yang sekarang belajar untuk lebih jujur dan terbuka. Setidaknya untuk diri gw sendiri.
Gw ga bisa nyanyi Tuhan itu baik, dll, dll..tanpa Tuhan gw hanya a worthless pile of shit. Sorry I won't let it happen! I still have to walk no matter how hard it is. God is there, but He will not help me nor I will permit Him to do that. But He walk beside me and that is the most important thing in the world. That I don't walk alone!
Hubungan gw sama Tuhan lebih ke hate-love relationship, but at the end we've spent so much time laughing together. Seriously He made a lot of joke!

Satu hal yang gw sadari dan cukup mengganggu, kalau sekarang gw ketemu temen lama yang cewe dan belum married...pasti ributnya mau kawiiiin melulu! Ok I understand we're 27 and the biological clock is ticking.. but..I dunno, it's just so annoying.
Apakah mungkin di usia sekarang ini harus berpikir untuk married yah? But the idea of living together for the rest of my life is still scary for me.

A few notes on this weekend:
  1. Hari Sabtu gw ke persekutuan youth Bethany (semata2 gara2 gw baru pulang kerja dan diajak temen SMUKie, daripada Minggu harus bangun pagi... ya oke-lah). Dan di sana gw ketemu OMG! Anak TeKim ITB 2001! Pas dia nyanyi di sebelah gw, gw udah mulai ngelirik2..kayanya gw kenal deh ini orang! Dan another surprise... dia jadi pembicara malem itu. Begitu dia ngomong: "Nama gw..." Gw langsung..."Ooohh sh*t!" Well orangnya cukup populer now and then...gw beberapa kali "rolled my eyes" due to excessive responses from those crazy girls. Di akhir kebaktian gw nyamperin dia, dan dia masih kenal gw! Well dia lupa nama gw, tapi dia inget gw dari IF.
  2. I don't like Bethany! I dunno yah.. 2x udah gw ke sana..dan gw merasa khotbah-nya ngga mentrigger gw untuk tertarik. Boring..same old same old. God is good..be yourself..ask and you will receive..bla bla bla. Same old same old. Kutipan Alkitab either loncat2 ga jelas or too shallow. Lebih sering cuap2 tanpa fondasi yang jelas. I'm not buying that!
  3. Dan temen SMUKie gw nangis! OMG! Gw kaga tau dah terharu dari mana! Hongkooong!
  4. Seorang temen SMUKie yang laen yang baru ketemu bilang "You look good!" Aaaw...thank you! Ya jelas lah gw dulu 89 kilo dan belum pake kawat gigi!
At the end of the day, gw harus mengakui.. ketika lu ga ngerjain PR bareng, or masuk kelas bareng or ngerjain tugas bareng. And nowadays our lives are getting more complicated. It's not easy to remain friends.
Gw ga mau mati2-an berusaha untuk berteman lagi (dan gw juga makes new friends). Dan gw bersyukur untuk my best friends walaupun jumlahnya lebih sedikit dari jumlah jari di tangan. But they're more precious than gold and diamond!

Tuesday, October 19, 2010

Kenapa harus membuat diri sendiri susah?

Well last Sunday,..ehmm..ini tidak terlalu membanggakan, tapi gw diajak oom2 jalan.

Cerita ketemunya di mana skip aja...

Gw udah bilang, "I don't do this kind of relationship", tapi dia bilang "let's just be friend...", dan dia ngajak makan malem.
Gw nolak, dia bilang ayolah...akhirnya gw setuju dengan syarat "not too fancy", well salah satunya gw ga mau dianggap money boy (walaupun sejujurnya gw matre).

Dan gw musti mengakui it went quite nice, we talked, we laughed, he asked what kind of sushi that I like, he drove me around the city. I was being pampered after so long that I already had forgotten how it felt like...

Dia tertarik dengan gw... mungkin... secara beberapa kali tangannya ada di paha gw (dan gw lagi pake celana pendek)
Gw tertarik dengan dia.. mungkin.. secara dia 40+, still looking good, directing a company, living in, according to my opinion, one of the most serene place in Singapore.

Tapi gw marah dengan diri gw sendiri! Kenapa bisa berpikir seperti itu! Ok gw matre..tapi bukan alasan!

Dia ngomong...dia udah punya boyfriend, a flight attendant in the most awarded airline. He has taken care of his boyfriend since he was 16 until now: 25. 9 years relationship!
Dan gw nanya..lah terus kenapa lu masih fooling around? Dia bilang dia sama boyfriend-nya sama2 fooling around outside home, tau sama tau but never talk about it. And it's quite common in gay relationship.

Ok it is common. Tapi kemudian lu jadiin gw ban cadangan?
Entahlah, some part of me is "matre" and enjoy being pampered, but some part of me can't accept it.
Gw ga pernah mau jadi ban cadangan, sori..but I'm better than that! I want to be a main prize. Gw setuju dengan perselingkuhan, tapi gw ga mau jadi selingkuhan.
Dan lagi gw mau hubungan kalian yang 9 taon itu sukses dan terus berlanjut!

Friend?? Ngga la yaw selama masih ada sexual intention...I can't accept that.

Gw bilang lagi ke diri sendiri....forget about it..and continue your life. Susah memang...$30/orang makan malam di Sushi Tei menurut gw termasuk mahal dan menurut dia kacang goreng..but at least I have my pride.
Gw ga punya mobil dan bukan director in a company....but i'm still me!
Gw kangen being pampered...but sometimes in the future i will pamper myself.

Some part of me said "Stop being so hard on yourself, and enjoy it"..but I have to say no.. not this time...I am better than a third person in a relationship.

Tapi ini bukan pertama kali gw "being courted" by oom2 40+... pernah sekali sebelumnya...hihihihi....laen kali baru cerita...

Sunday, October 17, 2010

Ironi Rabies

Antara geram, marah, sedih, ketawa, dan ironi membaca berita hari ini. Lagi2 ada yang tewas karena rabies di Bali. Entah karena bego, miskin, atau terlalu pintar, tapi sudah banyak korban mati seperti tikus karena kasus ini.

Alasannya? Stok vaksin anti rabies (VAR) habis....

Ya olo... kenapa orangnya ga sekalian disuntik mati di tempat aja? Menunggu berlama2 menderita rabies?

Ceritanya kira2 begini: virus rabies akan menjalar dari tempat gigitan melalui jaringan syaraf sampai ke otak. Pada saat awal pemberian VAR akan membantu, tapi kalau virus sudah sampai jaringan syaraf pusat... sudah mending siap2 beli peti mati. In plain words: it is uncurable.

Terus tinggal nunggu orangnya kejang2, phobia air, cahaya, nyaris seperti orang gila yang kadang2 sampai harus diikat di tempat tidur... dan akhirnya mati juga.

Kalau gw? Mending gw ngambil opsi euthanasia... oh wait.. ga boleh di Indonesia, karena Indonesia negara beragama...kampret! Terus darimana versi agama bisa membantu dalam hal ini? Ada mujizat dari atas orang bisa sembuh dari rabies?

Heran koq masalah ini ga dianggap serius sih, Masih bisa ada alasan cempreng kehabisan VAR. Yang namanya daerah endemik, penyakitnya mematikan pula, koq bisa2-nya ngga ada persiapan.

Kapan Indonesia bisa bebas rabies? Mimpi.....butuh 10-15 tahun dari kasus rabies terakhir supaya sebuah negara dinyatakan bebas rabies.
Apa untungnya sebuah negara bebas rabies? Well sebagai pencinta binatang, itu berarti binatang peliharaan bisa bebas travelling ke negara2 sesama bebas rabies tanpa proses karantina.

Anjing Singapur bisa bebas travelling ke Jepang, Inggris, Australia, etc.
Anjing Indonesia, duileeee......

Mungkin jauh kali ya ngomong anjing, orangnya aja masih sering disangka teroris...

Sunday, October 10, 2010

I like glasses

Gw suka pake kacamata. Ok awalnya karena gw naek motor (dengan helm kebuka) dan berenang. Dua hal ini very no..no.. dalam hal pake contact lenses. Sekali kemasukan sesuatu..wadoow..

But now..I don't know..It's like being Clark Kent. Dengan kacamata terlihat lebih pintar, geeky, normal, etc etc...
Without glasses...a hidden personality.

Gw mesti mengakui..gw tanpa kacamata..*eehm* lebih liar dan binal...
Ok gw off kacamata only in few occassions (selain keperluan pribadi seperti tidur dan mandi)

Di beberapa saat di kelas gym ketika perlu tenaga tambahan.. well kacamata menghalangi keringat plus licin jadi gampang jatoh. Lepas kacamata, jadi lebih free karena keringat boleh lari ke mana2.

Berenang... gw ga ngeliat jelas so I less care. Gw berenang di tempat sepupu gw, dan gw less care nake turun lift residensial in swim trunk...so what getu looh... Tapi kalo gw pake kacamata..oow.. malu.
Actually including showering in public places, like public swimming pool. Kalo ga pake kacamata.. gw ok2 aja naked.

And the last but not the least.. ketika doing 'wild things' and of course *uhuk* having sex. Dugem gw pake kacamata... mabok masih... tapi kalo udah tahap lebih lanjut (or gw mau melanjutkan ke tahap berikutnya)...ok..better off.

Ada yang bilang "I can't believe you actually did it..."... yeah because of my look with glasses on. Just take it off.. and it's a different person.

Btw.. I love my glasses. Frame Oakley ga pernah patah sudah 4 taon lamanya plus kaca Essilor yang sudah 1x ganti karena pecah.

Saturday, October 09, 2010

Orang Tidak Bisa Dinilai dari Gaji

Ketika gw ke Padang pas jaman muda dulu.

Begitu sampai di Padang kita dijemput oleh teman surveyor gw, mantan teman satu kampus dia dulunya. Well kita memang berencana mau menyewa mobil secara mobil surveyor gw sedang dalam perjalanan dari Medan, jadi saat itu kita belum punya kendaraan.

Dan teman surveyor gw ini datang ke bandara Minangkabau dengan kendaraan umum alias ngangkot! Dan dia ngajak kita2 untuk mampir ke rumahnya, lagi2 dengan ngangkot. Ok kita tempuh lah perjalanan dari bandara ke rumahnya dengan angkot, dua kali ganti, dengan lagu heavy metal dan kendaraan yang keberatan sticker. Untung gw bawa tas model backpack.

Rumahnya...ok.. sederhana (eufemisme dari: jelek)...dan kemudian gw belajar bahwa rumah ini didiami oleh tiga orang. Teman surveyor gw, adiknya yang masih SMU, dan ibunya. Sang ayah telah almarhum. Sang Ibu bekerja sebagai guru SMEA, dan teman surveyor gw bekerja sebagai pengajar bimbel 4 hari seminggu di Bukit Tinggi.

Begitu sampai di rumahnya, Sang Ibu baru pulang mengajar dan langsung masak. Tidak tanggung2 kita semua diajak makan bersama. Begitu makanan terhidang, Sang Ibu minta maaf ke kami2 semua karena lauknya hanya ikan, tidak ada ayam atau sapi. Sayangnya Sang Ibu tidak tahu kalau gw maniak ikan melebihi daging apapun, ada ikan YES....ga ada sapi, ayam, etc...is very very OK. Kalau babi kayanya haram deh di keluarga ini.

Setelah makan, sang Ibu bilang ini sudah terlalu sore untuk beraktifitas apapun (nyari mobil sewaan, hotel, etc).. dan kami diundang bermalam di rumahnya.

Well..bermalam di rumahnya bukan sesuatu yang mudah. Lantai dari semen, kamar mandi..*ehm*, penerangan absolutely remang2, hiburan cuma tivi butut, dan pas tidur untung seribu untung gw selalu bawa Autan.

In between the conversation sambil jalan2 malem di hutan entah mana..terlontar kalau gaji sang Ibu hanya 1.5 jutaan dan gaji teman surveyor gw ini 600 rb-an.

Besoknya kita ngomong sama temen surveyor gw... sori kalau blak2-an..but kita bener2 mau pay fo the night. Dan dia menolak.

Apa yang gw sadari?

Sekaya apapun gw, walaupun gaji gw berkali-kali lipat dari anggaran rumah tangga keluarga ini, hari itu gw miskin. Semata2 karena keluarga ini memberikan hospitality.

Bayangkan di saat itu mereka memberikan makanan dan tempat tinggal, dan gw menjadi orang yang tidak punya makanan dan tempat tinggal! Mereka benar2 orang yang kaya.

Bukan masalah gaji, bukan masalah uang, tapi masalah hati.

Gw bertanya2 apa yang membuat orang bisa menjadi seperti ini....
Just guessing, tapi gw percaya 80++% akurat..jawabannya mungkin adalah Tuhan.

Dan ada orang yang berkata 'mungkin kamu tidak pernah miskin Kar..', well gw pernah miskin...di banyak kesempatan.

Wednesday, October 06, 2010

Jomblo tidak cukup 24 jam

Jomblo begini koq 24 jam sehari kayanya kurang banget yah... ga kebayang kalo berkeluarga.

Weekday

Bangun jam 7.00
Mandi, dandan, dll...jam 8.00
Jam 8.00 berangkat kerja..sampe jam 09.00
Kerja 09.00-18.00
Pulang sampe rumah jam 20.00 (lebih lama perjalanan pulang karena jalan lebih santai en look see look see along the way en lebih padet).
Leyeh2 lurusin kaki sampe jam 21.00
21.00-23.00 ke gym
23.30/24.00 harus tidur...
Besoknya bangun kaya ketiban bajaj....

Gitu terus all the weekday... notice gw bahkan tidak punya waktu untuk sarapan dan makan malem... hiks...
Itupun hari2 yang sangat normal loh ya... ga pake lembur2, dinner invitation, client visit, dll...

Weekend...
Jumat malem pulang kerja harus kencan..kalo nda dipindah Sabtu malem...
Sabtu siang harus bodypump, spin class, etc etc...
Minggu, belakangan ini ketemu temen yang ngajak ke gereja.. (padahal udah gw bilang gw biasanya ke gereja setan). Abis itu makan siang.. mungkin nonton...

Abis itu Senen lagi...KYAAA!!!!

Stress gw....kapan yah bisa nonton film seri season2-an yang sudah menumpuk hasil donlot-an? Makin lama makin ga kekejer antara yang sudah di-donlot dan yang sudah ditonton.

Eeh satu lagi... gw kalo dandan selalu aja ada yang kelupaan <-- penting ga sih..??
Lupa cukur keq...lupa pake hair gel keq...lupa pake deodoran keq...lupa pake toner keq...
Setiap hari pasti aja ada yang lupa... begitu keluar rumah baru DAMN! Syalan lupa...

Sunday, October 03, 2010

Wrong Kardy?

My (new) boss said: "Kardy, i need more confidence."

Kaget setengah mati, dalam hati: "Since when I don't have one?" Biasanya gw menghela nafas, mengambil energi dan wuush...gw bisa bergaya dengan sepenuh hati. Tapi saat itu, gw melihat ke dalam en blank! I have to admit at that time I didn't have any!

Mungkin gw berubah, mungkin gw jadi orang yang penakut, jadi orang yang takut gagal, diomelin, ditertawakan, dan salah dalam mengambil keputusan. Mungkin gw lupa prinsip gw sendiri kalau setiap kali jatuh, bolehlah nangis karena sakit, tapi setelah itu harus bangun kembali dan senyum. Mungkin yah gw lupa.

Mungkin gw terpengaruh orang lain sehingga gw lupa apa yang gw mau.

Gw ga pernah ended up in the best paid job. So what?!? Gw ga pernah merasa rugi.

NSN menawarkan gw kesempatan langka untuk me-retrace kembali tempat2 masa kecil gw dengan pandangan yang jauh lebih luas dan berbeda (naek ke tempat yang tinggi2 maksutnya). Gw musti mengakui pengalaman itu priceless, di atas segala gaji. Gw masih inget pertama kali telpon2-an di jaringan 'sendiri'...wooow...100% ga percaya lah bo!

Dan sekarang? I'm back in engineering, walaupun semua orang bilang finance and sales paling menguntungkan. Lebih buruk lagi: manufacturing industry! Yang mana paling haram dalam soal gaji. Tapi mereka menawarkan Shanghai, dan Taiwan (dan propinsi lain di Cina yang gw kaga ngerti bacanya)! Tentu gw takut setengah mati apalagi dengan bahasa Cina yang pas2-an.

Tapi gw berpikir, saat ini punya gaji buat apa sih? Selama hidup cukup.. gw juga belum punya anak dan istri. Paling juga buat dugem dan senang2. In the other hand, i need that exposure, beyond pergi ke Cina hanya untuk hahaha dan potret2. And btw eniwei gajinya ngga kecil2 amat koq =). Manufacturingnya juga bukan yang kelas teri..so mungkin interesting kali ye...

Lagi2 interviewnya something yang "Hah...gw ga pernah denger en gw ga ngerti lu ngomong apa" Dan gw diterima... persis NSN, and this is also a German based company. God must be joking.

Mungkin dipecat.. karena ga bisa kerja. But again so what! I have nothing to lose, dipecat gw pergi ke Disneyland Hongkong (mimpi yang belum kesampaian karena belum pernah dipecat).

Salah? Gw orang baru man! Wajar kalau salah.

Mungkin perusahaannya jelek... again so what?! I'll quit!

Mungkin gw harus lebih PD. Kembali ke Kardy yang dulu, enjoying life and taking all the things in the world for granted.
Ok buat hari Senin besok..lebih PD.

Kalau belum dipecat dan kalau jadi, dua minggu lagi harus ke Penang (di Malaysia katanya). Gw belom pernah ke sana, walaupun nyokap dah dua kali. Gw denger sih makanannya enak2, en gw bakal 'perlu' spend the whole week there. Menunggu keputusannya Jumat minggu ini. Pergi senang, batal pun senang (ya less capek lah boo...).

Gw lupa kalau bagi gw tidak pernah ada yang namanya keputusan benar atau salah. Besok gw harus mulai senyum kembali =).

Saturday, October 02, 2010

Q! is a Culture

Menyimak berita mengenai drama FP* dengan penyelenggara Q! Film Festival dan komentar menteri terfavorit-ku mengenai hubungan antara homoseksual dan HIV/AIDS, sulit rasanya tidak berkomentar.

Entah pernah denger atau baca dari mana judul blog ini, tapi pada akhirnya gw setuju. Q! is now transforming from a disgusting, sinful, abnormal (therefore the original word: queer) actions into a culture. Dan sebagai culture mau tidak mau ini menjadi bagian dari kehidupan sehari2. Pengaruh barat? Ah tidak juga. Seperti yang kita ketahui bersama yang namanya homo ada di mana saja. Pengaruh barat yang mungkin positif (dan mungkin juga negatif) adalah keterbukaan dalam membicarakan hal ini.

Kenapa menjadi kebudayaan? Gampang..they have their own cultural products. Sebut saja contohnya buku, musik, film, pariwisata, bisnis ('pink dollar' business), busana, komunitas, dan juga riset dan pendidikan (yes there is research and education in gay culture...confirmed =)). Cakupannya menjadi lebih luas dari sekedar seks di tempat tidur dibalik pintu yang tertutup.

Kalau sudah begini, gw memang bisa berempati terhadap para pembela kebenaran dan keadilan, badan2 keagamaan, dan orang2 kolot ini. Karena nilai2 yang mereka anut dalam serangan yang luar biasa hebat. It's ok, it's understandable.

TAPI apakah ini efektif? The answer is a big NO. Di era keterbukaan informasi seperti sekarang ini, material Q! bisa diperoleh dimana saja dan kapan saja. Tinggal buka internet dan wussh dengan jejaring sosial seorang Q bisa berhubungan dengan Q di mana saja. Komunitas terbentuk, pasar terbentuk dan alur material terbentuk.
Kalaupun Q! culture dibatasi dengan instrumen hukum dll (misal..kalau mau diterapkan hukuman gantung untuk Q), ini akan berdampak negatif terhadap Indonesia sendiri. Kata sederhana, uang dan orang yang seharusnya masuk dan berputar di Indonesia akan lari ke negara lain. Silahkan kalau Indonesia bisa menanggung dampak ini.

Di era milenium ini, tidak lagi bijak mengatakan my culture YES, your culture NO. As long as your culture is profitable, lets TALK. Ini terjadi dimana2! Ketemu klien orang Korea ya dijamu di restoran Korea dan makan kimchi, ketemu klien orang Jepang ya belajar bilang 'arigatou', ketemu klien orang Cina ya belajar bilang 'ni hao'. Bisa punya bisnis yang bilang: 'Oh no..saya tidak mau punya klien orang XXXX', silahkan dan bisnis anda akan dituduh rasis, dan pelanggan akan lari ke kompetitor. Ini dunia yang cuma selebar daun kelor!

Dan Q!? Apalagi! Sudah bukan jamannya mengatakan Q! sebagai sesuatu yang hina, salah, dosa dan perlu dinormalkan. Q! can be everyone, seorang bos, penata rambut, guru, dokter, ahli bedah, tukang masak, ilmuwan roket, teman, suami, istri, anak, dll. How can you say NO?!

Start talking, start discussing, and start understanding.